DBFMRadio.id : Jakarta -Kehadiran vaksin sebagai senjata pamungkas menekan penyebaran COVID-19, tidak serta merta memberikan kelonggaran bagi masyarakat.


Terutama disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, 3M, Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan masih menjadi keharusan, meskipun program vaksinasi nantinya telah dijalankan.


Bahkan setelah mendapat vaksin pun, dalam jangka waktu 6 bulan sampai satu tahun pun, tetap harus disiplin protokol kesehatan.


Epidemiolog FKM UI dr. Syahrizal Syarif, MPH, Ph.D, pada Dialog Produktif dengan tema, ‘Vaksin+3M: Jurus Ampuh Lawan COVID-19'di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (3/12/2020) mengatakan, vaksin membutuhkan waktu untuk menciptakan kekebalan dalam tubuh seseorang. Selain itu, tidak mungkin seluruh masyarakat akan dapat langsung divaksinasi karena proses pemberian vaksin bertahap.


Dalam keterangan tertulis media_kpcpen@covid19.id yang diterima dbfmradio.id Sabtu (5/12/2020) Ia mencontohkan, meskipun saat ini ada puluhan vaksin, namun dari tahun 1940-an, dunia mencatat kemunculan 365 penyakit baru dan hanya satu penyakit yang dapat tereradikasi (musnah) yaitu cacar (smallpox).


“Kita bisa mampu menghilangkan smallpox dari muka bumi, itu karena kita mendeteksi, men-tracing, mengkarantina. Jadi semua termasuk 3M adalah satu paket. Langkah terpadu menghadapi wabah,” jelasnya.


Dikatakan dr. Syahrizal, kehadiran vaksin yang lebih cepat dari biasanya adalah hal normal. Karena kemampuan para peneliti didukung kemajuan teknologi. Para peneliti dunia dikatakannya dapat mengidentifikasi COVID-19 hanya dalam 7 hari, dan sangat jauh jika dibandingkan dengan penelitian pada penyakit HIV/AIDS yang butuh waktu 2 tahun.


“Ini menunjukkan saat ini sebetulnya dunia cukup baik. Sudah maju sekali dalam bidang virologi,” ungkapnya.


Dengan fakta tersebut, Syahrizal meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan keamanan vaksin, karena hal itu merupakan syarat utama dalam pembuatannya.


“Tidak boleh dilakukan uji klinik tiga, kalau uji klinik satu dan dua tidak lolos” terangnya.


Sambil menunggu tahapan vaksinasi, Syahrizal menilai penerapan protokol kesehatan sebagai salah satu upaya pencegahan penularan sudah cukup.


"Sayangnya, tingkat kepatuhan masyarakat masih sangat rendah. Jadi, tetap disiplin lakukan protokol kesehatan, 3M, Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan guna mencegah penyebaran dan penularan." ingatnya.


Diperlukan Keterpaduan Komunikasi


Pandemi Covid-19 masih menjadi permasalahan kesehatan yang berdampak pada ekonomi nasional, untuk mengatasinya, Pemerintah sedang mengupayakan percepatan pengadaan vaksin, guna mempercepat pemulihan kesehatan dan membangkitkan ekonomi Indonesia.


Pada Webinar yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lampung Selatan, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan, Burhanudin, mengatakan webinar ini diselenggarakan untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait pengadaan vaksin di Indonesia khususnya Lampung Selatan. 


"Agar tidak terjadi kerancuan informasi yang diterima oleh masyarakat, diperlukan keterpaduan komunikasi dari berbagai pihak untuk menyampaikan informasi yang benar mengenai pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia." Katanya.(db/medkpcpen-aap).