DBFMRadio.id, Lampung Selatan – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan peringatan tegas kepada sejumlah pemerintah daerah yang belum menunjukkan kinerja optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi nasional secara virtual bersama seluruh kepala daerah, Senin (7/7/2025).
Rapat ini juga diikuti oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lampung Selatan yang mengikuti jalannya koordinasi dari Ruang Kabag Perekonomian, Kantor Bupati Lampung Selatan.
Dalam arahannya, Tito menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator utama bagi kemajuan atau kemunduran suatu wilayah. Ia secara khusus menyoroti daerah-daerah yang mencatatkan angka pertumbuhan ekonomi di bawah 3 persen, bahkan yang mengalami pertumbuhan negatif.
“Kalau angka pertumbuhan ekonomi suatu daerah masih di bawah 3 persen, itu pertanda daerah tersebut belum bergerak maju. Kalau malah minus, artinya sedang mundur,” tegas Tito.
Tito menyatakan, pertumbuhan ekonomi memiliki dampak yang lebih luas daripada sekadar inflasi. Menurutnya, ekonomi yang tumbuh akan membawa perbaikan nyata dalam sektor pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, hingga penurunan angka kemiskinan.
“Inflasi hanya bicara soal harga barang dan jasa. Tapi pertumbuhan ekonomi itu menyangkut semua aspek kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Secara nasional, Tito menyebut Indonesia mencatatkan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 4,87 persen, menempatkan negara ini di peringkat ke-45 dari 185 negara secara global, dan peringkat ke-4 di antara negara-negara G20.
Namun demikian, ia menyayangkan masih adanya daerah yang mencatat pertumbuhan ekonomi negatif. Dua kota menjadi sorotan yakni Kota Pangkal Pinang dengan kontraksi sebesar -2,30 persen dan Kota Bontang yang turun drastis hingga -2,51 persen.
“Ini akan kita evaluasi setiap bulan. Jangan sampai ada daerah yang tertinggal jauh, sementara yang lain melaju cepat,” tegas Tito.
Mendagri meminta agar kepala daerah tidak hanya terpaku pada pengendalian inflasi, namun juga proaktif dalam menggerakkan roda ekonomi melalui langkah-langkah konkret. Ia mendorong penguatan investasi daerah, penciptaan lapangan kerja, serta optimalisasi potensi lokal.
“Kalau ingin masyarakat sejahtera, maka ekonomi daerah harus tumbuh. Kalau tumbuh, otomatis pendapatan naik, kemiskinan turun, layanan publik membaik,” ujarnya menutup arahannya.
Dengan adanya peringatan tersebut, diharapkan seluruh pemerintah daerah, termasuk Kabupaten Lampung Selatan, semakin fokus dalam menyusun dan melaksanakan strategi pembangunan ekonomi yang menyentuh kebutuhan riil masyarakat dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan. (Indah/Siska)