DBFMRadio.id : Malang, Jurusan Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (UNM) - menyelenggarakan konferensi internasional secara virtual "The 2nd International Scientific Meeting on Public Health and Sports (ISMoPHS) 2020.


Menurut ketua jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (UNM) - drg. Rara Warih Gayatri, M.PH,  Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan dan kali ini mengangkat tema Facing Challenges and Opportunities to Improve Health and Well-being to Advance Sustainable Development Goals (SDGs).


Pandemi COVID-19, kata drg. Rara Warih Gayatri, telah menyajikan kehidupan baru bagi masyarakat di seluruh dunia. Hal ini bisa menjadi peluang dan tantangan untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan bagi semua sesuai dengan tujuan ketiga dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB).


Oleh karena itu, ISMoPHS menghadirkan pembicara dari empat negara yaitu Inggris, Australia, Malaysia, dan Indonesia, untuk mendiskusikan tentang tantangan global kesehatan masyarakat di berbagai setting. Kegiatan ini dihadiri sejumlah peserta yang terdiri dari akademisi, peneliti, dan ahli di bidang kesehatan dan olahraga yang berasal dari berbagai negara.


“Kegiatan yang dilakukan sangat positif, meski persiapan kegiatan saat ini juga berbeda dari tahun sebelumnya yang dilaksanakan secara luring sekarang dilakukan secara daring. Partisipasi juga meningkat untuk tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya karena peserta tidak terkendala jarak” ungkap drg. Rara Warih Gayatri, M.PH, Rabu (7/10/2020).


Dikatakan drg. Rara, Kegiatan inti dari konferensi ini terbagi menjadi dua sesi yaitu plenary session dan parallel session.


"Plenary session pertama dibawakan oleh pemateri dari Griffith University, Australia yaitu Dr. Febi Dwirahmadi. Mengangkat topik “Climate Change and Zoonoses as Global Health Threats”, beliau menyampaikan bahwa perubahan iklim membawa dampak yang besar dalam peningkatan ancaman masalah kesehatan global, ditambah lagi seiring berkembangnya teknologi dan berkembangnya penyakit-penyakit zoonosis baru yang bermunculan" jelas dia.


Dalam hubungannya dengan Covid-19, beberapa studi telah menyebutkan bahwa penduduk yang tinggal di wilayah dengan kualitas udara yang kurang baik, memiliki tingkat kematian akibat Covid-19 yang lebih tinggi.


Sementara Dr. Marzuki Isahak dari Malaysia dalam materinya pada sesi kedua plenary session dengan topik “Occupational Diseases in Health Institution”, menyatakan, pemerintah harus terus berusaha untuk menjamin kesejahteraan para tenaga medis yang telah berjuang di garda depan dalam penanganan pasien-pasien Covid-19.


"Berbicara tentang penyakit tidak menular, sangat erat hubungannya dengan perubahan gaya hidup. Gaya hidup meliputi pola makan, pola tidur, aktivitas fisik, dan manajemen stres yang tidak sesuai merupakan pemicu utama penyakit-penyakit degenaratif" terang Dr. Marzuki memaparkan.


Selain prioritas pemutusan rantai penyebaran Covid-19 yang hingga saat ini masih menjadi dilema di berbagai negara, ingat Dr. Marzuki, ada masalah lain yang tidak kalah penting yaitu jumlah dan kondisi kesehatan tenaga medis yang mengalami penurunan.


Sedangkan Topik “Healthy Lifestyle Strategy in the Pandemic Covid-19” yang dibawakan Dr. Sapto Adi, M.Kes pada sesi pertama parallel session membahas tentang bagaimana cara menyesuaikan penerapan gaya hidup sehat di tengah pandemi.


Menurtnya, pandemi ini merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan fokus dan upaya yang lebih dalam intervensi penyelesaiannya. Oleh karena itu kerjasama secara global perlu untuk ditingkatkan untuk mencapai solusi yang komprehensif dan berdampak ke seluruh lapisan masyarakat.


Pada sesi lain, Dr. Dian Kusuma dari Imperial College London melalui topiik "Global Health Research and Collaborations”, menekankan peluang kerjasama riset secara global agar TPB segera tercapai meski dunia dihantam pandemi COVID-19.


ISMoPHS 2020 merupakan event internasional kedua yang berhasil diselenggarakan oleh Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Malang.


“Kami harap kegiatan seperti ini bisa tetap berjalan dengan baik. Pandemi bukan halangan untuk kita dapat berbagi dan memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan, juga menjadi jembatan dalam forum diskusi internasional serta penyampaian ide-ide kreatif”, harap dr. Sendhi Tristanti Puspitasari, M.Kes ketua penyelenggara The 2nd ISMoPHS 2020.(db-aap).