DBFMRadio, Jakarta : Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) menjadi media yang memberi makna dan nilai menuju Destinasi bangsa Indonesia yaitu Indonesia yang Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Tentrem Kerto Raharjo Makmur, dan sejahtera.


Ketua Dewan Pengawas LPP RRI - Mistam mengatakan, RRI tidak mempunyai target untuk menjadi media publik nomor 1, namun hanya berharap menjadikan RRI sebagai media terbaik, tidak hanya brand personality dan daya juang namun menjadi manusia yang penuh cinta kasih menuju masyarakat madani.


"Kita tidak mengejar menjadikan RRI Nomor 1 tetapi kita berharap menjadikan RRI sebagai media yang terbaik, kita tidak hanya punya brand personality pribadi yang tegas dan Daya juang, tetapi kita menjadi manusia yang cinta kasih sesama bangsa dalam menuju masyarakat madani" ujar Mistam pada peringatan Hari Radio dan HUT Ke 75 RRI, di Auditorium Abdurachman Saleh RRI, Jalan Medan Merdeka Barat 4 & 5, Jakarta, Jum'at (11/9/2020).



Oleh karenanya, lanjut Mistam dalam menghadapi kondisi LPP RRI di era digital. kita harus tunduk kepada perkembangan teknologi mediabaru dan menunjukkan cara kerja LPP yang lebih mulia dari yang lain, serta bekerja tercermin dalam program dan konten yang bermakna menjelaskan publik tanpa propaganda.


Mistam juga mengapresiasi kepada seluruh Satuan Kerja (Satker) RRI karena di tengah pandemi Covid 19 tetap memberikan pelayanan publik dan memberikan yang terbaik untuk kemaslahatan umat.


"Memberikan pelayanan yang terbaik untuk bekerja tanpa mengenal lelah, tanpa mengenal hari dan waktu, karena kita memang dilahirkan sebagai media pejuang LLP RRI. Kita tahu bahwa RRI adalah sebuah perjuangan, awal kemerdekaan sebagai pengawal identitas Indonesia." puji Mistam.



Pada bagian lain,  Mistam juga mengatakan, nilai Histori inilah, yang membedakan RI dengan media lainnya dan harus diwariskan dari generasi tua kepada generasi-generasi selanjutnya.


"RRI tidak hanya sebagai media yang terpercaya dan mampu menjalankan fungsinya sebagai media yang memberi edukasi, informasi dan hiburan tetapi sebagai navigator, sebagai inspirator dan lebih daripada itu menjadi media yang mendrive oeradaban dan identitas keindonesiaan" tukas Mistam mengakhiri.(db-pro3-aap).