DBFMRadio, Jakarta : Sejatinya, kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid (GTPPC) 19 yang mengkoordinasikan dari tingkat pusat sampai ke daerah, bukan hanya terkait dengan upaya untuk menemukan kasus positif konfirmasi Covid 19, namun juga menginginkan ada perubahan perilaku pada masyarakat.


Juru bicara pemerintah GTPPC 19 Achmad Yurianto mengatakan, dalam rangka mendapatkan layanan konsultasi medis, ada teknologi konsultasi medis yang cepat tanpa harus langsung melaksanakan kunjungan ke rumah sakit.


"Hal ini akan lebih menguntungkan karena akan mengurangi kemungkinan terjadinya resiko tertular penyakit dalam perjalanan atau pada saat menunggu saat konsultasi medis di rumah sakit" kata Achmad Yurianto pada Live Teleprersconfrence Media Centre GTPPC 19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Utan Kayu Jakarta Timur, Rabu (7/5/2020).


Dikatakan Yurianto, upaya untuk menghentikan pandemi Covid 19 ini harus berbasis pada komunitas dan komunikasi menjadi penting agar diperoleh kesepahaman, misalnya soal pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).


"oleh karena itu komunikasi dengan semua pihak harus kita lakukan dengan efektif untuk suatu pemahaman yang sama detail dan mampu dilaksanakan oleh masyarakat baik, serta transparan ini menjadi penting sebagai contoh kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar" katanta lagi.


Acmad Yurianto berharap PSBB ini dimaknai oleh seluruh lapisan masyarakat, yang disampaikan melalui tokoh masyarakat, agama atau tokoh adat.


"hendaknya PSBB ini dimaknai oleh semua masyarakat melalui tokoh tokoh panutan yang ada di masyarakat baik tokoh agama dan tokoh adat" harapnya.



Sementara itu, informasi yang dihimpun dbfmradio.id, dari Media Centre GTPPC 19, jumlah specimen yang telah diperiksa dengan menggunakan real time PCR, 128.383 specimen dari 93.976 orang.


Sedangkan untuk konfirmasi positif bertambah 338 orang, sehingga menjadi 12.776 orang. Namun demikian untuk Konfirmasi positif sembuh ada 64 orang sehingga menjadi 2.381 orang.


Sementara kasus konfirmasi positif COVID 19 meninggal, bertambah 35 orang, menjadi 930 orang Untuk ODP bertambah 2.729 sehingga menjadi 243.455 orang, untuk PDP bertambah 1.576 sehingga menjadi 28.508 dan sudah 354 Kabupaten/ Kota yang terdampak di 34 Provinsi. (FMB9/db-aap).