(DBFMRadio.id) : Kalianda - Paska bencana tsumami Gunung Anak Krakatau yang melanda di akhir 2018 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan mulai lakukan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) untuk para korban yang kini masih menempati hunian sementara.


Mulai bulan April 2020 pembangunan huntap ini akan dilaksanakan. Pemkab Lampung Selatan akan membangun sebanyak 524 unit rumah huntap dengan luas masing-masing lahan 100 meter persegi, sesuai dengan luas yang telah ditetapkan.


Lokasi pembangunan huntap akan tersebar di sembilan desa pada tiga kecamatan, yakni total sebanyak 470 unit di Kecamatan Rajabasa, 52 unit di Kecamatan Kalianda dan 2 unit di Kecamatan Sidomulyo.


Untuk Kecamatan Rajabasa akan dibangun dengan rincian 138 unit di Desa Kunjir, 129 unit di Desa Way Muli Timur, 58 unit di Desa Way Muli, 20 unit di Desa Sukaraja, 34 unit di Desa Rajabasa, 13 unit di Desa Banding dan 78 unit di Pulau Sebesi.


Sedangkan di Kecamatan Kalianda akan dibangun 34 unit di Kelurahan Kalianda dan 18 unit di Desa Maja. Serta di Kecamatan Sidomulyo, akan dibangun 2 unit di Desa Suak.


Demikian disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, Drs. M. Darmawan, MM ketika ditemui awak DBFM Radio usai Acara Presentasi Huntap Domus di Aula Krakatau pemkab setempat, Rabu (4/3/2020).


Menurut M. Darmawan, jumlah pembangunan Huntap didesa sesuai dengan jumlah rumah yang terkena bencana tsunami, dan akan dilakukan secara bertahap melalui berbagai mekanisme dan prosedur.


"Dari sembilan desa itu, jumlah huntap tidak rata dari setiap desa, sesuai dengan jumlah rumah yang terkena dampak banjir. Seperti di Kunjir itu ada 138 unit, Way Muli Timur 129 unit bahkan di Suak hanya 2 unit," jelasnya.


M. Darmawan mengatakan, pembangunan huntap yang akan dibangun secara bertahap ini, rencananya akan terealisasikan di bulan April mendatang.


"Inikan sedang bertahap, peninjauan lahan telah kita lakukan nantinya juga akan ada pembentukan pokmas (kelompok masyarakat), sambil verifikasi takut ada yang terlewat atau tidak seharusnya mendapatkan huntap, Insyaallah bulan april atau awal Mei kita sudah mulai bangun," terangnya.


Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari PT. Tatalogam Lestari, Monica mengatakan bahwa akan pihaknya menawarkan pembangunan rumah cepat yang disebut dengan nama DOMUS.


Dikutip dari laman situs webnya, DOMUS adalah rumah permanen yang dibangun dengan sistem yang dikembangkan oleh PT. Tatalogam Lestari. Satu unit rumah DOMUS dapat dibangun dalam waktu kurang dari sepekan.


"Jadi nanti warga itu bisa langsung dapat rumah (yang) sudah jadi, dari pembangunan pondasi hingga rumah itu berdiri. Namun jika warga ingin membangun rumahnya sendiri maka kami akan fasilitasi dengan material dan pelatihan cara membangun," jelasnya.


Selain pembangunan rumah DOMUS, Monica mengatakan bahwa mereka juga akan membantu membangun instalasi listrik di dalam rumah.


"Jadi nanti yang akan kami kerjakan nanti adalah instalasi listrik didalam rumah, seperti untuk lampu dan colokan akan kami siapkan. Untuk PLN itu biasanya nanti pemda atau masyarakat yang akan kerjakan," ungkapnya.


Terkait dengan desain huntap dan lainnya, nantinya akan dibuatkan rumah contoh dibeberapa titik, dengan tujuan agar warga mempunyai gambaran tentang huntap DOMUS ini. (db/ptm).