DBFMRadio.id - Jakarta : Proses pelaksanaan adaptasi Kebiasaan Baru bukan proses yang mudah dan sederhana untuk dilakukan didaerah, meski keputusan kebiasaan baru ini ada di Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid (GTPPC) 19 yang juga Kepala Daerah.


Juru bicara GTPPC 19 Achmad Yurianto juga mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilaksanakan sebelum memasuki pelaksanaan dari kegiatan adaptasi Kebiasaan Baru, yakni dipastikan seluruh masyarakat faham dan mampu melaksanakan protokol kesehatan.


"Pastikan bahwa seluruh masyarakat telah memahami dan mampu untuk melaksanakan semua protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya ini menjadi hal yang sangat mendasar" kata Achmad Yurianto, Minggu (21/6/2020).


Selanjutnya, pastikan juga masyarakat melaksanakan dengan disiplin protokol kesehatan, terkait hal ini dibutuhkan kegiatan kegiatan edukasi, sosialisasi dan kampanye tentang adaptasi Kebiasaan Baru.


"Hal ini menjadi dasar apabila kita akan melaksanakan kegiatan kegiatan produktif yang lainnya" tambahnya lagi.


Kemudian, kepala daerah selaku kerua GTPPC 19 di daerah melakukan kajian data bersama seluruh pakar dan tokoh- masyarakat yang ada di wilayahnya masing-masing untuk menentukan mana wilayah yang memungkinkan untuk dilakukan kegiatan produktif kembali.


Oleh karena itu, Achmad Yurianto juga mengingatkan, komunikasi antara pusat dengan daerah mutlak di dalam kaitan untuk menentukan suatu daerah atau suatu sektor kegiatan produktif bisa dimulai, dengam membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang bagaimana mengimplemen tasikan kebiasaan baru di dalam lingkungan sektor yang akan dilakukan kegiatan operasional kembali.



Sementara untuk perkembangan penangan Covid 19, hingga pukul 12.00 WIB, telah melakukan pemeriksaan 18. 229 spesimen dengan total akumulasi 639.385 spesimen.


"Dari pemeriksaan ini konfirmasi covid-19 yang kita dapatkan sebanyak 862 orang sehingga totalnya menjadi 45.891 orang" terang Achmad Yurianto.


Dari distribusinya jumlah penambahan kasus positif tertinggi, DKI Jakarta menggeser posisi Jawa Timur, yakni 142 orang dan sembuh 233 orang. Sulawesi Selatan 112 orang pisitif, dengan kasus sembuh 38 orang sedangkan Jawa Tengah 99 orang dan kasus sembuh 22 orang, kemudian Kalimantan Selatan melaporkan ada 94 kasus baru dan 10 orang sembuh, sedangkan Jawa Timur hari ini ada 91 kasus baru dan 125 sembuh.



Lain dari pada itu, Achmad Yurianto juga mengatakan, kasus positiv dibawah 10 ada 18 Provinsi dan 9 provinsi tidak ada penambahan kasus pisitiv, namun beberapa Provinsi seperti Gorontalo 7 kasus baru 13 sembuh, kemudian Lampung 1 kasus baru dan 5 sembuh, Kalimantan Barat tidak ada kasus baru 21 kasus sembuh. "Jadi akumulasinya adalah kasus baru 521 orang sehingga totalnya menjadi 18.404 orang, meninggal 36 orang totalnya menjadi 2.465 orang dan 439 kabupaten kota yang telah berdampak di 34 provinsi." Rinci Achmad Yurianto sembari menjelaskan pemantauan yang dilakukan terhadap Orang Dalam Pengawasan (ODP) 56.436 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 13.225 orang.(fmb9:db-aap).