DBFMRadio.id – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Lampung Selatan, M. Sefri Masdian, memberikan edukasi mengenai bahaya kebakaran serta pengenalan peralatan pemadam kepada siswa-siswi peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Yayasan Bahrul Ulum Mambaiyyah, Desa Krawangsari, Kecamatan Natar, Rabu (16/7/2025).
Kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah tersebut diikuti oleh 91 siswa-siswi dan 20 orang dewan guru. Edukasi ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran dini akan pentingnya kewaspadaan terhadap kebakaran, serta mengenalkan langkah-langkah penanggulangan jika terjadi situasi darurat.
Dalam penyampaiannya, M. Sefri Masdian menegaskan bahwa kebakaran seringkali disebabkan oleh kelalaian manusia, dan oleh karena itu sangat penting bagi generasi muda untuk memahami risiko serta cara penanganannya.
“Pemahaman tentang bahaya kebakaran serta pencegahannya itu sangat penting. Kita tidak pernah tahu kapan musibah itu terjadi,” ujar Sefri di hadapan para peserta.
Ia juga mengingatkan siswa untuk segera menghubungi petugas Damkar jika terjadi kebakaran di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.
“Dengan edukasi ini, kami berharap siswa bisa mengimplementasikan kewaspadaan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, kami harap mereka bisa berbagi ilmu ini ke keluarga dan masyarakat sekitarnya,” tambahnya.
Selain materi bahaya kebakaran, Sefri juga mengangkat kasus viral di media sosial yang terjadi di Balikpapan Tengah, Kalimantan, di mana mobil pemadam kebakaran terpaksa menabrak sebuah sedan merah yang menghalangi jalan saat menuju lokasi kebakaran.
“Sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Pasal 134, kendaraan pemadam kebakaran merupakan kendaraan prioritas pertama di jalan raya,” tegasnya.
“Siapapun yang melihat kendaraan Damkar melintas dengan sirine menyala, wajib memberi jalan. Jika jalan macet dan tak ada petugas, bantu atur lalu lintas. Ini bisa menyelamatkan nyawa dan harta banyak orang,” lanjutnya.
Sementara itu, Dicky Febrian, ketua kegiatan MPLS, menyampaikan bahwa pihak sekolah sengaja mengundang Damkar untuk memberikan pengetahuan praktis yang relevan dan bermanfaat bagi para siswa.
“Kami ingin siswa-siswi memahami bahaya kebakaran, cara menanganinya, serta mengenal peralatan yang digunakan Damkar. Harapannya, ilmu ini bisa diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari,” ujarnya.
Setelah sesi materi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan langsung peralatan Damkar dan ditutup dengan simulasi siraman air menggunakan mobil pemadam kebakaran, yang disambut antusias oleh para siswa.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial dan kesiapsiagaan sejak dini dalam menghadapi bencana kebakaran. (Arya)