11:57:05 DBFMRadio.id : Jakarta - Presiden Soekarno pada tahun 1948 menetapkan tanggal 20 Mei 1908 lahirnya Organisasi Pemuda Budi Utomo,  sebagai Hari Kebangkitan Nasional, dengan harapan perpecahan antar golongan  melalui  momen Kebangkitan nasional, dapat mengumpulkan kekuatan,  bersatu melawan penjajah Belanda.


Penetapan hari kebangkitan Nasional pun pada akhirnya bukan sekedar menjadi ritual untuk mengenang kejayaan sejarah masa lalu, namun  mengaktualisasikan semangat yang dirintis dokter Sutomo dan kawan-kawan  ke dalam  berbangsa dan bernegara yang lebih operasional



"Peringatan Hari kebangkitan Nasional saat ini sejatinya dapat dijadikan untuk menggalang kembali semangat kebangkitan sebagai bangsa yang tangguh." Ujar
Mentri Komunikasi dan Informatika Jhoni G Plate, pada upacara peringatan hari kebangkitan Nasional ke 113 dihalaman Kantor Kemenkominfo Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Kamis (20/5/2021).



Selalu Optimis Menghadapi Nasa Depan


Dengan mengangkat tema "bangkit,  kita bangsa yang tangguh!" lanjut Menkominfo,  sejatinya  mengingatkan bahwa semangat kebangkitan nasional mengajari kita untuk selalu optimis menghadapi masa depan, 


"Kita hadapi semua tantangan dan persoalan bersama-sama sebagai pewaris ketangguhan bangsa ini tangguh dalam menghadapi pandemi covid 19." tegasnya.


Jhoni G Plate menambahkan, pandemi yang sudah melanda secara global lebih dari setahun ini,  sembari bersiaga menghadapi ancaman gelombang baru pandemik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,  tangguh juga dalam menghadapi beragam tantangan selama masa pandemi.


"Dengan  banyak beredarnya informasi hoax,  terutama ditujukan untuk menjaga kesatuan bangsa, mari kita   manfaatkan ruang digital secara tepat dan  bijak, katakan tidak pada segala jenis hoax ujaran kebencian dan berbagai jenis penyalahgunaan ruang digital yang menciderai semangat persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara." Ajak G Plate.


Secara khusus, ekonomi digital yang berkembang dari waktu ke waktu dan terakhir tangguh dalam kebersamaan untuk memulihkan ekonomi nasional kita, salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan adalah ekonomi digital di tengah pandemi.


"Bisnis dagang berbasis digital ini bahkan diproyeksikan tumbuh 33,2% dari tahun sebelumnya tahun 2020, yang mencapai Rp. 253 triliun menjadi Rp. 337 triliun pada tahun 2021 ini. Peningkatan jumlah transaksi ini juga tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam mendorong akseptasi digital kepada masyarakat serta terus mengakselerasi perkembangan teknologi dan digital banking" terang Menkominfo.


Pandemi covid 19, terus Menkominfo,  berhasil memaksa kita untuk mengubah kebiasaan kebiasaan kita secara drastis seperti interaksi fisik atau tatap muka di dunia nyata yang berpindah ke dunia virtual dengan memanfaatkan kemajuan teknologi telekomunikasi.


Dengan adanya kondisi ini Indonesia bahkan di seluruh dunia tanpa sadar melakukan perubahan atau pemanfaatan teknologi digital untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan dari non digital menjadi digital.


"Peringatan kebangkitan nasional ini menjadi titik awal dalam membangun kesadaran memandang perbedaan suku agama ras dan golongan,  mimpi kita untuk tancap gas memacu ekonomi dan kemajuan peradaban sebagai simbol kebangkitan bangsa menuju Indonesia Digital semakin digital semakin maju" kata Jhoni G Plate diakhir sambutannya.(db-kominfotv-aap).