DBFMRadio.id : Bandarlampung, Trotoar di Kota Bandarlampung pada prinsipnya ditujukan bagi para pedestrian atau pejalan kaki dalam melakukan aktivitasnya di perkotaan.


Trotoar harus mengutamakan aspek kenyamanan dan keselamatan para pejalan kaki. Jalan Raden Intan layaknya sebuah jalan protokol di kota besar seharusnya memiliki lintasan pedestrian yang representatif, layaknya yang dimiliki kota besar sebagai ibukota Provinsi Lampung.


"Jalan Raden Intan, jalan satu arah namun trotoarnya tidak layak dimiki oleh Kota Besar seperti Bandarlampung, yang pedestriannya tidak ideal, seharusnya rata dengan jalan dan mimiliki jalur pesepeda, bukan hanya trotoar untuk pejalan kaki." kata kandidat Pilkada  Walikota Bandarlampung 2021 - 2026 Rico Menoza SZP menanggapi tata kota tapis berseri Bandarlampung, Sabtu (5/9/2020).


Lebih dari itu, Ryco Menoza SZP juga mengatakan, Bandarlampung tidak memiliki angkutan massal layaknya Kota Besar, malah angkutan massal macam Trans Bandarlampung rutenya ke wilayah Kabupaten.




"Bandarlampung transportasi umum (massal) nggak ada, padahal ada bus bantuan Dinas Perhubungan Provinsi (Trans Bandarlampung: Red) malah tidak beroperasi di Kota. Dimana mana, kota besar pasti punya transportasi umum dan bersinergi dengan program provinsi, namun yang terjadi Pemerintah Kota tidak pernah bersinergi dengan Provinsi" sindir putra sulung Dubes Croasia Shachroedin ZP.


Bupati Lampung Selatan Periode 2010-2015 ini juga mengatakan, saat memimpin Lampung Selatan banyak prestasi yang ditinggalkan, seperti Rumah Sakit Rehabilitasi Narkoba di Way Hui, RSU Kalianda, yang saat ini menjadi rujukan pasien Covid 19, dan Bandarlampung tidak punya.


"Artinya, keberhasilan saya memimpin mampu newariskan Bupati  sesudah saya, dan ini sekaligus menjadi bukti bagi masyarakat atas amanah masyarakat Lampung Selatan" cerita Ryco Kader Partai Golkar yang akan maju dalam Pilwakot Bandarlampung berpasangan dengan Johan Suleman, kader PKS.(db/aap).