(12:37:01) DBFMRadio.id : Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika -BMKG- menghimbau kepada wilayah  di Sebagian Aceh, Sumatera Utara Sumatera Barat,  Riau,  Jawa,  Bali,  Nusa tenggara,  sebagian Kalimantan,  Sulawesi,  Maluku Utara  dan Papua bagian selatan, mewaspadai,  mengantisipasi dan melakukan aksi mitigasi lebih awal,  guna menghindari dan mengurangi risiko bencana dan puncak musim hujan.


"Sejumlah wilayah di Indonesia, juga diprediksi akan mengalami musim hujan dengan intensitas lebih tinggi." terang Kepala BMKG Dwikorita, pada jumpa pers virtual Update Kondisi Cuaca dan Prakiraan Musim Hujan 2021-2022, Kamis (26/8/2021).


Dwikorita juga  mengingatkan, untuk tahun 2021, diprediksi akan mengawali musim hujan pada bulan September, terutama di wilayah Sumatera bagian tengah dan sebagian Kalimantan. Prediksi  untuk Sumatra bagian selatan, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Bali, pada bulan Oktober dan dibulan November musim hujan terjadi di Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi.



"Diprediksi akan mengawali musim hujan pada bulan September terutama di wilayah Sumatera bagian tengah dan sebagian Kalimantan.  Kemudian meliputi Sumatera bagian selatan sebagian besar Kalimantan Sulawesi Jawa dan Bali musim hujan diprediksi mulai bulan Oktober dan  sebagian Lampung Jawa Bali dan Nusa Tenggara serta Sulawesi musim hujan pada bulan November" rinciannya.


Mengenai  kemungkinan terjadinya  anomali iklim atau terjadinya El Nino dan Indian ocean dipole,  salah satu faktor pengendali iklim, menurut Dwikorita,  dari analisis BMKG keduanya dalam keadaan netral.


"Namun berdasarkan pemantauan parameter anomali iklim global kondisi tersebut berpeluang menjadi lanina pada akhir tahun 2021.' ingat dia.


Sementara prediksi  Puncak musim hujan tahun   2022  akan terjadi pada bulan Januari dan Februari, terutama di wilayah  rawan banjir, longsor dan tanah bergerak. (db-bmkg-aap).