15:08:16 DBFMRadio.id : Jakarta - Rapat Koordinasi Nasional Antisipasi Lanina dimaksudkan untuk memberikan informasi dini kondisi iklim terkini dan kehadiran
La Nina 2021/2022. Disamping juga mengidentifikasi dampak La Nina terhadap kegiatan multi sektoral.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika - BMKG- Dwikorita Karnawati mengatakan Rakornas ini juga sebagai media Evaluasi Efektifitas Koordinasi, Sinergi dan Komunikasi.
Hal itu, dikatakan Dwikorita Pada Virtual Rakornas melalui Zoom Meeting, Jum'at (29/10/2021). Informasi BMKG, lanjut Dwikorita, baik itu Prakiraan, prediksi dan peringatan dini, didesiminasikan ke kabupaten kota melalui provinsi dan diteruskan ke masyarakat di desa-desa.
"Jadi informasi BMKG Prakiraan prediksi dan peringatan dini, didesiminasikan ke kabupaten kota Provinsi, dari sana informasi ini diteruskan oleh pemerintah daerah ke masyarakat di desa-desa. Jadi kami sudah memasang sistem pengintegrasian, dari BMKG pusat ataupun BMKG di daerah, cukup banyak informasi yang lancar tersambung dari provinsi kabupaten kota menuju ke desa" terang Dwikorita Karnawati lagi.
Rakornas ini, kata dia, juga dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama dalam rangka antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi La Nina tahun 2001- 2022 dan bencana hidrometeorologi.
Gencar Sebarluaskan Informasi Zona Rawan Longsor.
Sementara diforum yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat -PUPR-, saat ini dalam proses pengosongan 205 bendungan yang tersebar di Indonesia.
"Sejumlah bendungan kami kosongkan, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya musibah banjir yang disebabkan curah hujan yang mulai tinggi di akhir tahun ini." terang Basuki.
Kementerian ESDM dan BMKG menurut Basuki Hadimuljono, harus gencar penyebarluasan informasi zona rawan longsor, agar pemerintah daerah dan masyarakat dapat segera menyiapkan langkah-langkah mitigasi dalam rangka pemberian izin untuk perumahan, untuk kawasan perumahan yang harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
"Kementerian Dalam Negeri agar dapat memfasilitasi pemerintah daerah untuk lebih mampu menguatkan mitigasi dan respon terhadap bencana hidrometeorologi nya, termasuk BNPB memberikan dukungan fasilitas sosial dan logistik pada kondisi darurat bencana" ujar dia.
Untuk diketahui, Rakornas Antisipasi Lanina 2021-2022 yang dibuka Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, diikuti beberapa Kementerian terkait, seperti Menkomarinvest Luhut Binsar Panjaitan, Direktur Jenderal Sumberdaya Air Kemen PUPR Jarot Widoyoko, Wakil Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Alue Doyong dan Kepala BNPB Ganip Warsito, serta BMKG Provinsi dan Kabupaten- Kota, BPBD Provinsi dan Kabupaten - Kota.(db-bmkg-aap).