12:20:45 DBFMRadio.id : Jakarta - Penanaman nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila pada anak usia dini dimaksudkan untuk mempersiapkan anak-anak sebagai manusia Pancasila dalam masyarakat sekaligus memiliki visi membangun Indonesia.
Wakil direktur pascasarjana Universitas Negeri Jakarta Profesor M.Japar, mengatakan pendapat yang dicetuskan Kihajar Dewantara, bahwa pendidikan adalah sinergi dari Tri sentra pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat, mematahkan pemikiran yang menganggap sekolah seperti tempat penitipan anak, sekaligus membuktikan dimasa pandemi covid-19 ini belajar tidak mesti harus disekolah, namun ditengah keluarga.
Penanaman nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan pada pendidikan dasar, kita mulai dari pendapat atau teori yang dikembangkan oleh tokoh pendidikan kita, yaitu banyak orang yang sudah belajar teori-teori pendidikan keluar negeri dan sebagainya.
"Tapi kadang kita lupa, untuk kembali mengeksplorasi menemukan kembali pemikiran pemikiran tokoh pendidikan nasional. Salah satunya adalah dari pikiran beliau yang sangat populer adalah tentang Tri sentra pendidikan yang dicetuskan Kihajar Dewantara, bahwa pendidikan adalah sinergi dari Tri sentra pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat." Jelas M.Japar, Pada Webinar Penanaman Nilai-nilai Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Sejak Dini, Melalui Pendidikan Dasar, Selasa (14/9/2021).
M.Japar juga mengatakan, salah satu kata kunci dari penanaman nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan adalah apa yang disebut dengan habituasi (pembiasaan : Red) yakni membiasakan bagaimana perbuatan dan tingkah laku itu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
"Salah satu kata kunci dari penanaman nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan adalah apa yang disebut dengan habituasi, pembiasaan. Jadi harus di lakukan pembiasaan, bagaimana perbuatan dan tingkah laku itu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Lalu yang kedua adalah momentum, karena anak usia dini itu, saya nyebutnya masih lunak, masih bisa dikelola, masih bisa di bina dan seterusnya sebelum mereka remaja" katanya lagi.
Bahkan lanjut M.Japar, Kemendikbudristek, selain pembiasaan tingkah laku, juga berupaya membangun karakter toleransi tenggang rasa, Peduli, mampu bekerja sama, berprestasi, melestarikan budaya merawat dan mencintai lingkungan.
Webinar yang disiarkan kanal YouTube Ditjen Polpum Kemendagri ini, selain Wadir Pascasarjana UNJ - M.Japar, juga menampilkan Pembicara Analisis Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan, Kemendikbudristek, Ine Rahmawati, dengan materi Pendidikan Pancasila dan kebangsaan pada jalur pendidikan dasar.(db-ytbpolpum-aap).