DBFMRadio.id, Bandar Lampung – Festival Krakatau XXXIV yang digelar pada 4–6 Juli 2025 kembali menyita perhatian masyarakat dengan menampilkan kekayaan budaya Lampung yang autentik dan memikat.


Puncak acara yang berlangsung Sabtu (5/7/2025) di Lapangan Korpri, Kompleks Perkantoran Pemerintah Provinsi Lampung, dimeriahkan dengan karnaval budaya bertajuk "Lampung Mask Street Carnaval".


Ajang tahunan ini secara khusus mengangkat tema budaya topeng (tupping) sebagai simbol kearifan lokal yang penuh makna. Perwakilan dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung turut ambil bagian, menampilkan beragam tarian dan topeng khas dari daerah masing-masing.


Salah satu yang mencuri perhatian adalah penampilan dari Kabupaten Lampung Selatan yang berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Selatan. Rombongan tersebut membawakan Tarian Tupping 12 Wajah Keratuan Darah Putih, sebuah karya seni tradisional yang sarat nilai historis dan filosofi budaya.


“Tarian ini melambangkan keagungan, kekuatan, patriotisme, dan spiritualitas,” ujar seorang praktisi seni dari Lampung Selatan yang turut serta dalam penampilan tersebut.


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa topeng 12 wajah (tupping) yang digunakan dalam pertunjukan ini dahulu dikenakan oleh para prajurit Raden Intan II, pahlawan nasional asal Lampung, saat berperang melawan penjajahan Belanda. Topeng-topeng tersebut dipercaya sebagai perlambang keberanian dan identitas perjuangan masyarakat Lampung.


Festival ini tidak hanya menjadi ajang promosi wisata dan budaya, tetapi juga wadah edukasi sejarah dan pelestarian seni tradisional Lampung yang mulai jarang dijumpai. Ribuan penonton memenuhi area acara untuk menyaksikan parade budaya yang semarak, mulai dari kostum, musik tradisional, hingga pertunjukan teatrikal yang menggambarkan cerita-cerita rakyat daerah.


Festival Krakatau XXXIV tahun ini kembali menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Lampung dalam mengangkat budaya lokal ke panggung nasional maupun internasional. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat identitas budaya daerah dan memperkenalkan kekayaan Lampung kepada generasi muda dan wisatawan.


“Dengan semangat kolaboratif seluruh kabupaten/kota, Festival Krakatau bukan hanya perayaan budaya, tapi juga pernyataan bahwa Lampung kaya akan warisan leluhur yang patut dijaga dan dilestarikan,” pungkas salah satu panitia festival. (Nurul)