DBFMRadio.id – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Lampung Selatan melalui Posko Natar berhasil memadamkan kebakaran rumah semi permanen di Dusun Induk Haduyang RT 003/001, Desa Haduyang, Kecamatan Natar, pada Minggu (20/07/2025) malam.
Peristiwa kebakaran tersebut menimpa dua rumah milik warga atas nama Ibu Marlina (77 tahun) dan Ibu Murni (61 tahun), serta satu rumah milik Ibu Sami (50 tahun) yang turut terdampak akibat bagian atap rumahnya ikut terbakar.
Kebakaran pertama kali diketahui oleh anggota piket Damkar Posko Natar, Dwi Waluyo, yang melaporkan kejadian tersebut setelah melihat kobaran api di dekat rumahnya.
Setelah menerima laporan, regu piket segera bergerak cepat menyiapkan peralatan dan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, serta langsung menuju lokasi kejadian dengan menggunakan satu unit kendaraan operasional Ranpur Posko Natar.
Api berhasil dikendalikan sebelum meluas ke pemukiman sekitar. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, total kerugian diperkirakan mencapai:
- Ibu Marlina: ± Rp50 juta
- Ibu Murni: ± Rp50 juta
- Ibu Sami (terdampak): ± Rp10 juta
Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik, yang hingga kini menjadi faktor dominan dalam berbagai kejadian kebakaran di wilayah Lampung Selatan.
Menariknya, sebelum menjalankan tugas pemadaman, regu Damkar Posko Natar juga lebih dulu melakukan evakuasi sarang tawon jenis vespa dari tiga rumah warga di Desa Tanjungsari, Kecamatan Natar. Evakuasi berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Sementara itu, kejadian serupa juga ditangani oleh tim Damkar Mako Kalianda pada malam yang sama di wilayah Kecamatan Bakauheni. Sebelum menjalankan pemadaman, tim di Kalianda juga melakukan evakuasi tawon vespa di salah satu permukiman warga.
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Lampung Selatan, M. Sefri Madsian, mengonfirmasi bahwa dalam satu malam pihaknya menangani dua titik kebakaran berbeda, yakni di Natar dan Bakauheni. Ia juga menyampaikan bahwa sejak Januari 2025 hingga saat ini, sudah terjadi 41 peristiwa kebakaran di wilayah Lampung Selatan, mayoritas disebabkan oleh korsleting listrik.
“Korsleting listrik masih menjadi penyebab tertinggi kebakaran. Dalam setiap edukasi ke masyarakat, kami selalu menekankan pentingnya perhatian terhadap instalasi listrik,” jelas Sefri.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak lalai dalam penggunaan listrik, mulai dari pemilihan kabel, soket, hingga saklar.
“Gunakan kabel berstandar nasional. Jangan anggap remeh kondisi kabel atau saklar yang sudah rusak. Keselamatan tidak bisa ditawar,” tegasnya.
Dinas Damkar Lampung Selatan menegaskan komitmennya untuk terus memberikan edukasi dan respons cepat dalam penanggulangan kebakaran serta penyelamatan di tengah masyarakat. (Arya)