DBFMRadio.id, LAMPUNG SELATAN – Cuaca ekstrem kembali menerjang wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Sedikitnya 20 rumah warga di Desa Sumbernadi, Kecamatan Ketapang, dilaporkan mengalami kerusakan akibat hujan deras yang disertai angin kencang pada Sabtu sore, 28 Juni 2025, sekitar pukul 17.00 WIB.


Angin kencang tidak hanya merusak atap-atap rumah warga, tetapi juga menumbangkan sejumlah pohon besar serta memutus jaringan listrik di desa tersebut. Hingga Sabtu malam, aliran listrik masih padam total, sementara warga berjibaku membersihkan puing-puing atap dan pepohonan tumbang yang berserakan.


“Kejadiannya cepat sekali. Angin datang tiba-tiba, menghancurkan atap rumah dan kandang ternak saya. Genting dan asbes langsung beterbangan,” ungkap Wayan Suwarno (50), warga RT 03 RW 01, saat ditemui di lokasi.


Senada dengan itu, Wayan Sujana, warga RT 01 RW 01, juga mengisahkan kepanikan yang terjadi. “Atap rumah saya terbuat dari asbes langsung terbang semua. Banyak pohon besar tumbang. Untung saja kami sekeluarga selamat,” ujarnya.


Meski kerusakan yang ditimbulkan cukup parah, beruntung tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut.


Kepala Desa Sumbernadi, I Ketut Sinda Atmita, menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan bersama aparat desa untuk melakukan pendataan awal.


“Sementara ini kami data ada sekitar 20 rumah warga yang terdampak. Tingkat kerusakan bervariasi, dari ringan hingga berat. Tidak ada korban jiwa,” jelasnya.


Menurut Ketut Sinda, pihak desa telah berkoordinasi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas guna memberikan bantuan darurat bagi warga terdampak. Laporan resmi juga tengah disiapkan untuk disampaikan kepada Pemerintah Kecamatan Ketapang dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.


“Kami berharap pemerintah segera turun tangan memberikan bantuan, terutama untuk perbaikan rumah-rumah warga dan pemulihan listrik,” tambahnya.


Cuaca ekstrem yang melanda ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam, terutama di tengah musim pancaroba yang kerap memicu kondisi cuaca tak menentu. Warga diminta untuk tetap waspada dan mengikuti informasi dari pihak berwenang. (Indah/Siska)