DBFMRADIO.ID (Kalianda) : Sahabat DB, Demi mencegah penyebaran wabah Corona Virus Diseases - Covid-19, pemerintah memutuskan untuk meliburkan sekolah.


Meski begitu, bukan berarti para siswa boleh bermain dan rekreasi di luar di saat pandemi covid 19. Agar semangat belajar mereka tak padam, para guru diminta untuk melakukan proses pembelajaran jarak jauh (e-learning).


Pemerintah dengan sigap menyusun protokol utama dalam penanganan kasus penyebaran COVID-19. Ada 6 Protokol, Protokol Kesehatan, Protokol Komunikasi, Protokol Pengawasan Perbatasan, Protokol Area Pendidikan , dan Protokol Area Publik dan Transportasi.


Protokol tersebut dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementerian Kesehatan.


Menindak lanjuti 6 Protokol itu, melalui Surat Edaran Nomor 442.2/0994/02/2020 Plt. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto dalam Rakor Forkopimda Minggu/15 Maret 2020 menginstruksikan (1). DINAS PENDIDIKAN MELIBURKAN Kegiatan pendidikan di sekolah Dasar/Menengah/PAUD 16 - 29 maret 2020. (2). Dinas Kesehatan membentuk Gugus Tugas bekerjasama dengan semua instalasi Kesehatan baik Pemerintah/Swasta. (3). Dinas kesehatan membuka layanan terkait Covid 19. (4). Direktur RSUD Bob Bazaar membuka layanan/gugus tugas. (5). Kominfo bekerjasama dengan Media Masa terkait dukungan/sosialisasi Corona


Kemudian (6). Mengimbau ASDP membentuk Tim Kesehatan terkait keberangkatan/penyeberangan. (7). Semua Kepala Organisasi Perangkat Daerah  (OPD) menunda semua kegiatan yg melibatkan mobilisasi massa (orang banyak) dan menyediakan sanitizer di setiap kantor. (8). OPD yg pelayanan umum/RSUD, Capil, perizinan tetap Buka. (9). Pemilik Tempat Hiburan menutup usahanya dalam 14 hari. (10). Camat/Kades/Lurah menghimbau warga tidak panik dan menghimbau hidup sehat.


Serta (11). OPD yg menangani ketahanan pangan, mengantisipasi keterbatasan pangan dan dukungan terkait pangan masyarakat.


Ya... dipoin 1, yang paling senang adalah Anak2 bagaimana tidak, lha pulang sekolah lebih awal pun karena guru rapat, mereka ephoria, ini, libur sekolah 14 hari, sayangnya banyak orang tidak memahami.


Mengapa 14 hari dan untuk apa, maklum himbauan itu tanpa disertai penjelasan yg memadai. 14 hari itu sangat penting dan harus disertai tindakan kepatuhan. 14 hari itu mampu menghentikan laju penularan Covid-19. 14 hari itu mampu menyelamatkan ribuan orang.


Mengapa? Penjelasannya begini, Ketika seseorang kontak dgn apapun yg bisa menginfeksinya dgn Covid-19, maka harus ditunggu 14 hari minimal, jika tidak terjadi apa2, maka ada dizona aman. Libur 14 hari untuk memotong rantai penularan, ini baru akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di rumah masing2 selama 14 hari itu, kenapa?


Contoh, seorang anak mulai libur tgl 16 Maret selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15. Ternyata anak ini dan keluarganya menggunakan waktu libur untuk jalan2, mengunjungi kumpulan orang, atau ketempat saudara, ke mall dll, seandainya dia jalan2 di hari ke 10 dan terlular Covid-19 di tempat yg ia kunjungi, mungkin pada hari ke 14 atau 15 belum ada tanda2 sakit, namun sejatinya, sudah membawa Covid-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkan. Tarok lah, dia masuk sekolah pada hari ke 15 dst. Maka 14 hari libur sekolahnya itu, tidak ada gunanya, penularan terjadi juga di sekolah, efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.


Untuk itu, semua orang harus bekerjasama, semua warga Indonesia harus membantu, warga harus kompak, yaitu patuh untuk tidak kemana-mana dalam 14 hari itu kecuali untuk hal yang sangat perlu. Waktu 14 hari itu, berguna untuk saling pantau, jika ada orang yg menunjukkan gejala2 menderita serangan Covid-19, bisa segera ditangani dan penularan stop hanya pada dia, karena dia tidak kontak dgn orang lain dalam 14 hari itu.


Jadi, mari kita mengisolasi diri, untuk diri sendiri dan orang lain, mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia. Mohon jelaskan kepada yang lain, agar semua patuh dan pemerintah terbantu untuk stop penularan Covid-19, alih2 terhindar dari Corona, 14 hari libur itu akan menjadi percuma, 14 tahun pun tak bisa stop penularan.


Ya itulah, Covid 19 vs Libur 14.(aap/db).