18:51:59 DBFMRadio.id : Jakarta - Penyelenggaraan perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 tahun Buddhist,  yang diperingati tanggal 26 Mei 2021 digelar  secara sederhana,  sesuai anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan, di tengah pandemi covid 19.


Hal ini merupakan kewajiban umat beragama sebagaimana yang diajarkan oleh Siddharta Gautama, kepada umatnya dalam mengatasi penderitaan selama 2 tahun berturut-turut, dan seluruh peringatan hari besar keagamaan dilaksanakan dalam suasana yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.


"Interaksi sesama umat sebagai wujud rasa syukur dan berkah serta rahmat Tuhan Yang maha esa,  untuk saling berkunjung dan bersilaturahmi menjadi sangat terbatas,  kita diuji untuk bisa memahami dan menjalankan nilai-nilai keagamaan,   menjalankan kehidupan beragama yang berat,  sehingga mampu menghadapi tantangan perubahan tatanan sosial dalam kehidupan." ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dalam pidatonya menyambut Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 tahun Buddhis atau  2021 Masehi, Rabu (26/5/2021).


Sebagai umat beragama, lanjut  Cholil Qoumas,  meyakini setiap persoalan yang terjadi hanya bisa diatasi jika manusia memiliki kedamaian dalam hidupnya,  kedamaian yang ditopang oleh tekad teguh untuk menghayati kebenaran agama,  sehingga terus menghiasi hidupnya.


"Kedamaian dan kebahagiaan menjadi tanggung jawab bersama,  kesulitan dan persoalan,   juga harus dihadapi dan diselesaikan secara bersama,  demikian juga kepada seluruh umat Buddha Indonesia juga mempunyai tanggung jawab untuk ikut membangun masyarakat yang rukun, damai dan sejahtera" tegas Menag Yaqut.


Nilai Spritual Borobudur Jadi Spirit


Peluang besar ada di depan, bagaimana budaya Indonesia dapat turut serta dalam pengembangan candi Borobudur sebagai superioritas.


"untuk itu sekali lagi saya menyampaikan, bahwa pemerintah sudah mengambil langkah strategis dalam merealisasikan program restorasi Borobudur yang berfokus pada nilai-nilai spiritual dan pendidikan." Kata Kemenag.


Menag Yaqut Cholil Qoumas juga berpesan, jadikan nilai-nilai luhur candi Borobudur, sebagai spirit untuk bangkit dan bersatu bersama-sama menjadikan candi Borobudur sebagai destinasi kunjungan religi agama Buddha dunia.


"Saya yakin dan percaya bahwa dengan memahami kebenaran karma yang hakiki umat Buddha Indonesia dapat mengambil peluang tersebut dengan sebaik-baiknya." Kata Menag lagi.


Oleh karena itulah, Gus Yaqut berpesan, melalui momentum peringatan Hari Tri Suci waisak 2565 tahun ini, kepada seluruh umat Buddha untuk terus merekatkan tali persaudaraan antar sesama sebagaimana tertuang dalam kitab suci dharma padha yang menyatakan bahwa, kelahiran para pemuda merupakan sebab kebahagiaan.


Seperti diketahui, prosesi perayaan Hari Raya  Tri Suci waisak biasanya digelar di Candi Borobudur dan Candi Mendut Magelang Jawa tengah,  namun dua tahun terakhir ditiadakan. Untuk kali ini umat Budha merayakannya  secara virtual.(db-ytbkmenag-aap).