DBFMRadio.id : Jalarta – Khawatir, was-was, takut atau perasaan lain terpapar Covid 19, selalu muncul setiap saat, terutama setelah bepergian, bagi seorang dokter sekalipun. Begitu pula Twindy Rarasati.


Perasaan itu berkecamuk dihampir 9 bulan ini. Akhirnya kekhawatiran itupun menjadi kenyataan. Tanpa gejala demam, dokter muda ini langsung mengalami gejala sesak nafas.  Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dia dinyatakan positif COVID-19.


Sebagai petugas kesehatan, Rarasati faham betul, sepulang dari luar negeri, dirinya lebih beresiko terpapar dibanding lingkungannya. Oleh karenanya, Rarasati langsung menerapkan protokol kesehatan dirumahnya dengan memisahkan diri atau tepatnya mengisolasi.



“Sebagai petugas kesehatan, saya  sudah prepare, sehingga yang saya lakukan sebelum saya terkena (poaitif Covid 19) adalah mitigasi bencana terlebih dahulu. Saya dirumah menerapkan protokol kesehatan, jauh sebelum kita masuk fase new normal. Saya dengan orang tua punya ruangan terpisah untuk beraktifitas, dan untuk aktifitas makan sudah tidak bersama-sama lagi." demikian Twindy Rarasati berkisah ,pada Dialog Produktif dengan tema ‘Vaksin Sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan’ yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (23/11/2020).


Menurutnya, ada banyak sekali gejala yang dapat timbul ketika terinfeksi virus Corona. Karena itu penting untuk selalu memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh.


“Saya sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu dan lanjut isolasi mandiri dua minggu lagi. Baru kemudian dinyatakan sembuh dan bisa kembali bekerja,” jelasnya.


Diceritakan Twindy, selama proses recovery, indera perasa dan penciuman pelan-pelan berangsur pulih setelah empat atau lima hari dia kehilangan dua kemampuan indra tersebut.


“Mengatur pola makan dengan asupan makanan tinggi kalori, tinggi protein sebagai usaha meningkatkan imunitas,” ujarnya menjelaskan treatment yang dilakukan sepanjang proses pemulihan.


Dalam keterangan tertulis media-kcppen@covid19.co.id yang diterima dbfmradio.id, Selasa (24//11/2020) Karena berprofesi sebagai dokter dan berada di garda terdepan, Twindy sadar bahwa risiko tertular lebih besar. Untuk mencegah risiko penularan, Twindy melakukan mitigasi terlebih dahulu.


“Saya sudah menerapkan protokol kesehatan di rumah. Ada ruangan terpisah dan sudah ada alurnya. Aktivitas makan juga tidak dapat dilakukan bersama untuk mengurangi risiko tertularnya anggota keluarga lainnya,” tuturnya.


Berdasarkan pengalamannya sebagai penyintas, Twindy mengungkapkan bahwa protokol kesehatan harus sebaik-baiknya dilakukan.


“Tanggung jawab menjalankan protokol kesehatan ada di diri kita sendiri dan jangan lupa untuk terus update ilmu agar bisa tahu apa yang harus dilakukan. Bagi yang sekarang, terus berjuang melawan COVID-19 dan tetap semangat. Kita bisa bangkit dan overcome,” tutupnya.


Dinyatakan Sembuh, Satu Keluarga Bebas dari Covid 19 Assalamualaikum .


Mohon doanya untuk sahabat kita R*** D***. Dia terkena musibah tekena " covid positif ". Semoga beliau di sembuhkan. Saya berani share ini karna memang di anjurkan oleh beliau, agar supaya kawan2 termasuk saya waspada karna kita pernah bertatap muka pada acara pernikahan ananda **** (kerabat RD).


Ini saya sertakan wawancara R*** D***.,mohon di simak. Karna di wawancara itu diapun menyebutkan pertemuan dengan kita. Maaf bkn mendahului yg lain ,namunmendahulukan agar kita segera waspada. Sekali lagi kita doakan sahabat kita agar  sehat kembali aamiin yra.


Demikian Broadcast di sebuah group WA yang beredar di pertengahan Agustus lalu. Ya, Aparatur Sipil Negara di Dinas PPA Pemkot Bandar Lampung yang terpapar COVID-19 sudah dinyatakan sembuh, dua pekan setelahnya.


Alumni SMPP Bandarlampung ini telah dinyatakan selesai menjalani isolasi di salah satu rumah sakit swasta pada tanggal 29 Agustus 2020. Pada tanggal yang sama, anaknya juga dinyatakan sembuh, yang diisolasi di salah satu rumah sakit daerah. Kemudian, pada 30 Agustus 2020, suami RD yang juga terpapar COVID-19 dan sebelumnya diisolasi bersama anaknya, juga Pasien berinisial RD ini merupakan pasien nomor 333 di Provinsi Lampung. Dan setelah dilakukan tracking didapati anak dan suaminya juga terpapar COVID-19, yaitu pasien nomor 345 dan 346.


Pihak Pemkot Bandar Lampung melalui Dinas Kesehatan juga telah melakukan tracking dan rapid test massal terhadap orang-orang yang diduga memiliki riwayat kontak erat dengan DR. Tercatat ada 260 ASN yang mengikuti rapid test, 50 orang diantaranya yang memiliki riwayat kontak erat. Berdasarkan hasil rapid test tersebut, semuanya dinyatakan non-reaktif. (db/medkcppen-aap).