DBFMRadio.id, LAMPUNG SELATAN - Sejumlah wilayah di Kabupaten Lampung Selatan dilanda banjir setelah hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur daerah tersebut sejak Sabtu 19 April 2025 malam hingga Senin 21 Aprl 2025 dini hari.
Kondisi ini menyebabkan genangan air di berbagai kecamatan, dengan wilayah Kalianda disebut sebagai yang paling terdampak. Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, menyebut banjir di Kalianda sebagai yang terbesar sepanjang sejarah berdasarkan testimoni warga setempat.
“(Banjir ini) karena intensitas hujan yang sangat tinggi. Testimoni mayoritas dari masyarakat, khususnya di Kalianda, ini banjir terbesar, sebelumnya belum pernah banjir,” ujar Egi usai di wawancara. Selasa (22/04/2025).
Egi menyoroti bahwa salah satu penyebab utama banjir adalah persoalan infrastruktur, seperti saluran air (selokan dan siring) yang tidak memadai. Selain itu, berkurangnya area resapan air akibat alih fungsi lahan juga turut memperparah kondisi.
“Ini yang menjadi perhatian kita juga,” tambahnya.
Sebagai langkah penanganan, pihak Pemkab Lampung Selatan telah melakukan normalisasi sungai, termasuk di wilayah Natar, tepatnya di belakang Puskesmas Haji Menak. Egi juga mengaku telah berkoordinasi dengan Wali Kota Bandar Lampung untuk penanganan wilayah yang berbatasan langsung.
“Kita sudah lakukan koordinasi dan minggu depan akan rakor dengan Bu Wali Kota untuk menindaklanjuti perapihan,” ungkapnya.
Tak hanya merendam pemukiman warga, banjir juga menggenangi ribuan hektar lahan pertanian. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, Eka Saputra, menyebut sedikitnya 2.325 hektar sawah terdampak banjir.