DBFMRadio.id — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan komitmennya dalam membangun tata kelola perusahaan yang bersih dan berintegritas melalui sinergi strategis bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komitmen ini diwujudkan dalam kegiatan kick-off meeting antara jajaran Direksi ASDP dan tim dari Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, yang berlangsung di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Senin (28/7/2025).


Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam mempercepat langkah-langkah pencegahan korupsi di lingkungan ASDP, khususnya melalui evaluasi sistem internal dan penguatan integritas individu di seluruh lini organisasi.


Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Aminuddin, menyampaikan bahwa sinergi antara KPK dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan strategi prioritas dalam periode kepemimpinan KPK 2024–2029. “Bukan hanya soal perbaikan sistem, tetapi juga penanaman nilai-nilai integritas yang kuat di tubuh organisasi,” ujarnya.


Hadir dalam pertemuan ini antara lain Direktur Utama ASDP Heru Widodo, Wakil Direktur Utama Yossianis Marciano, serta para direktur bidang operasi, keuangan, teknik, dan SDM. Dari pihak KPK, turut hadir Plt. Deputi Pencegahan dan Monitoring Aminuddin dan para Kasatgas dari Direktorat Antikorupsi Badan Usaha (AKBU).


Aminuddin menegaskan pentingnya sistem yang akuntabel dan kuat sebagai benteng utama dalam mencegah tindak pidana korupsi. Ia mendorong agar BUMN seperti ASDP mampu mengidentifikasi celah dalam sistem yang rawan disalahgunakan serta melakukan koreksi secara menyeluruh. “Pencegahan tidak cukup hanya bersifat reaktif, tetapi harus menjadi bagian dari strategi jangka panjang, termasuk mitigasi risiko dan antisipasi residu praktik korupsi,” tegasnya.


KPK mengapresiasi keterbukaan manajemen ASDP dalam menerima masukan dan menjalankan proses perbaikan sistem secara menyeluruh. Menurut KPK, keberhasilan program pencegahan ini sangat bergantung pada keseriusan dan komitmen internal BUMN dalam menindaklanjuti setiap rekomendasi.


Dalam sesi diskusi, KPK menyoroti beberapa fokus area perbaikan yang relevan di lingkungan ASDP, antara lain penguatan sistem pengadaan kapal, digitalisasi tata kelola manajemen kapal, serta integrasi data manifest penumpang agar lebih andal dan transparan.


Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyampaikan bahwa komitmen terhadap integritas merupakan bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan. “Bagi ASDP, membangun lingkungan kerja yang bebas dari praktik korupsi bukan hanya kewajiban normatif, tetapi bagian dari budaya kerja yang harus tertanam di seluruh level organisasi,” ungkap Heru.


Terkait isu validitas data manifest penumpang yang selama ini menjadi sorotan publik, Heru menyampaikan bahwa ASDP sedang menyiapkan integrasi antara sistem reservasi Ferizy dengan data kependudukan milik Ditjen Dukcapil. Namun demikian, ia menegaskan bahwa tanggung jawab pengawasan dan validasi tetap berada di regulator, yaitu KSOP dan BPTD. “ASDP akan terus mendukung upaya pengawasan tersebut dan siap meningkatkan transparansi serta akurasi data yang dikelola,” jelasnya.


Sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), ASDP telah mengimplementasikan sistem Whistle Blowing yang membuka ruang pengaduan terhadap dugaan pelanggaran. Dalam pertemuan tersebut, ASDP juga menyatakan kesiapan untuk mengembangkan sistem tersebut agar lebih efektif dan terintegrasi dengan mekanisme pengawasan eksternal.


ASDP percaya bahwa pencegahan korupsi adalah proses berkelanjutan yang memerlukan kolaborasi antar-lembaga, konsistensi dalam manajemen, serta keteladanan dari seluruh insan perusahaan. Dengan sistem yang semakin andal dan budaya kerja berintegritas, ASDP optimistis dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun BUMN yang bersih, profesional, dan dipercaya publik. (Arya)