Canguk Gaccak, Abung Siwo Migo Lahir disini.

Inspirasi
Tools
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times
Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

DBFMRadio.id: Abung Tinggi -  Konon, Lampung adalah sebuah Kerajaan yang memiliki banyak sejarah yang bisa digali , salah satunya adalah  Canguk Gaccak yang ada di desa Sekipi, Kecamatan Abung Tinggi, Lampung Utara.

Situs Canguk Gaccak berada di tepi Way Abung, yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjalanan masyarakat Lampung.

Diluar perkiraan jika ternyata perjalanan ke Canguk Gaccak penuh perjuangan. Betapa tidak, dari Jalan Lintas Tengah sumatara di wilayah Abung Kunang Lampung Utara, kemuadian menyusuri jalan berbatu lebih kurang 1 jam perjalanan, sampailah di Desa Sekipi, kecamatan Abung Tinggi.

Untuk sampai di Situs Canguk Gacak, lebih ekstrim lagi, menyusuri jalan tanah berbatu ditengah semak belukar dan rumpun bambu, meski bisa dilalui ranmor roda 4, memakan waktu lebih kurang 30 menit, sampailah di titik akhir jalan.

Namun, bukan berarti selesai perjuangan, dari sini kita masih harus berjalan kaki menuruni bukit, meski difasilitasi dengan anak tangga, yang ada dalam pikiran saya, bagaimana nanti pulangnya, menapaki anak tangga dengan kemiringan hampir 45 derajat.  

Singkat cerita, sampailah di tujuan akhir perjalanan, Situs Canguk Gaccak, tepatnya Makam Minak Trio Diso, merupakan nenek moyang orang Lampung Abung keturunan Abung Siwo Migo,  di Desa Sekipi kecamatan Abung Tinggi, diseberang Way Abung.

Meski masih disanksikan oleh banyak ahli sejarah keberadaan situs ini, bahkan menurut tokoh pemuda Abung Purnian Patrikeraton gelar Sutan Guru Adat,  situsnya yang mana masih diragukan, meski telah dilegalkan sebagai Cagar Budaya sesuai Undang Undang Nomor 5 tahun 1992 yuncto Undang Undang Nomor 11 tahun 2010.

Meski diakui Purnian arkeolog dari bandung pernah memetakan, bahkan diperkirakan di Canguk Gaccak adalah peninggalan Zaman Batu atau Megalitikum.

Namun celakanya megalitikum itu dimiliki perorangan, dan Purnian sendiri mengaku belum pernah melihatnya.

“Arkeolog dari bandung pernah memetakan, bahkan diperkirakan di Canguk Gaccak adalah peninggalan Megalitikum. Namun dimiliki perorangan, dan saya sendiri belum pernah melihatnya. Dan yang masih tersisa sekarang adalah Makam Minak Trio Diso” Cerita Purnian.

Masih menurut Purnian, masyarakat Lampung utara  mula-mula bermukim di daerah Sekalabrak yang berada di sekitar Gunung Pesagi hingga tepian Danau Ranau, yang sekarang menjadi Kabupaten Lampung Barat.

Makam Minak Trio Diso merupakan nenek moyang orang Lampung Abung keturunan Abung Siwo Migo, atau abung sembilan marga, yakni Marga Nunyai, Marga Unyi, Marga Subing, Marga Nuban, Beliuk, Marga Bulan yang saat ini sudah masuk Migo Pak Tulang Bawang, selanjutnya Marga Kunang, Selagai dan Marga Anak Tuha, yang lahir di Canguk Gaccak ini. Istimewanya, masing masing marga memiliki gelar.

Letak makam Minak Trio Diso saat ini berada di Komplek Makam Minak Trio Diso di Desa Sekipi kecamatan Abung Tinggi, makam tersebut diseberang Way Abung. Komplek makam ini dikenal sebagai situs Canguk Gaccak, meski sejatinya bukan.

Pada saat saat tertentu yang momentum, banyak orang berziarah di makam ini. Seperti Rusniani warga Lampung Utara mengaku berziarah kemakan Minak Trio Diso, hanya menyampaikan niat saja, sebagai cucu kepada leluhurnya.

“Menyampaikan niat aja, bahwa iat kita itu sampai. Kita sebagai cucu  minta kepada leluhur” aku dia.

Saat ini, Canguk Gaccak merupakan situs bersejarah di Lampung Utara. Di bagian dalam lahan terdapat kompleks dolmen, batu melingkar dan menhir terdiri dua belas kelompok.

Pada lahan yang berada di sebelah selatan sungai terdapat kompleks makam terdiri dua kelompok. Kelompok makam pertama berada pada lahan di tepi sawah. Tokoh utama yang dimakamkan adalah Minak Raja Di Lawuk, berada di bagian paling timur. Di bagian paling barat terdapat makam Paksi Tuan Guru yakni merupakan keturunan Minak Trio Diso.

Kelompok makam kedua berada di sebelah barat kelompok makam pertama. Kelompok makam berada pada lahan setinggi sekitar 3m dari permukaan lahan sawah. Pada tangga masuk sebelah timur menuju makam terdapat batu berdiameter sekitar 25cm.

Batu tersebut merupakan lambang kepala Minak Raja Di Lawuk, yang harus diinjak oleh keturunan Minak Trio Diso ketika akan berziarah. Pada kompleks makam terdapat tiga makam. Makam paling timur merupakan makam Hyang Mudo, makam yang ditengah merupakan makam Minak Trio Diso, dan yang di utara adalah makam Syekh Abdurrahman.(digali dari berbagai sumber/db-aap)