Jokowi : Jangan Hanya Jadi Smart Digital User, namun Cetak Smart Digital Spesialis.

Nasional
Tools
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times
Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

13:28:38 DBFMRadio.id : Jakarta - Pandemi covid 19 ini memberikan pelajaran yang luar biasa dalam perencanaan pembangunan,  sebaik apapun perencanaan yang disusun, namun  harus siap untuk melakukan perubahan secara cepat, untuk menyesuaikan tantangan dan peluang.

"Dalam perencanaan pembangunan, yang  tidak mengalami perubahan  adalah target utamanya, untuk mensejahterakan rakyat, dan memajukan bangsa, namun  program yang telah disusun,  seringkali harus berubah akibat  tantangan dan peluang." terang Presiden Joko Widodo dalam pengarahannya pada Pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional - Musrenbangnas- 2021, Selasa (4/5/2021).

Menghadapi kompetisi dunia yang semakin ketat, lanjut Presiden,  maka kecepatan ketepatan dan efisiensi adalah fondasi penting untuk  bisa bersaing.

"Oleh karenanya  para perencana harus mempertimbangkan perkembangan IPTEK dan harus menjadi bagian dari produsen teknologi itu sendiri seiring akan dimulainya konektivitas digital Five G,    jangan hanya menjadi smart digital user, namun  harus mampu mencetak smart digital spesialis." tegas Presiden Jokowi.

Ekonomi China Tumbuh 18,3%

Sementara ditempat yang sama  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional -PPN/Kepala Bappenas- Suharso Monoarfa menyatakan, Mencermati perkembangan ekonomi China dalam satu  tahun terakhir,  Cina merupakan salah satu contoh ekonomi yang pulih dengan cepat.

"Pasca pemulihan ekonomi China sudah terjadi sejak kuartal  kedua tahun 2020 dan bahkan mengalami rebound pada kuartal kedua tahun 2021 dengan tumbuh sebesar 18,3%." katanya.

Kunci pemulihan ekonomi China  yang sangat cepat ini, lanjut Monoarfa,  adalah karena keberhasilannya dalam mengendalikan penyebaran virus covid 19.

"Indonesia (pertumbuhan ekonomi: red) diperkirakan mulai pulih dan tumbuh positif pada kuartal kedua 2021 dan pada kuartal pertama diperkirakan pertumbuhan ekonomi,  masih terkontraksi pada  kisaran 0 koma 6 hingga 0 koma 9." jelas Monoarfa lagi.

Seperti dilaporkan Badan Pusat Statistik  -BPS-  perkembangan kasus covid 19 di Indonesia menunjukkan tren penurunan,  namun di beberapa daerah terlihat ada  tren peningkatan seperti di Provinsi Bengkulu,  Jambi,  Bangka Belitung,  Kepulauan Riau dan Riau.

Oleh karenanya, Suharso Monoarfa berharap masyarakat tetap perlu meningkatkan kewaspadaan dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,  sehingga cluster  baru covid-19 dapat dihindari dan dikurangi, sementara vaksinasi tetap dan  sedang dilakukan.(db-ytbbappenas-aap).