Warisi Cultur Feodal, Politik Dinasti Akan Langgeng

Nasional
Tools
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times
Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

DBFM Radio.id : Jakarta - Merujuk pada sejarah, tradisi dinasti politik tidak serta merta terjadi begitu saja, namun sudah terjadi sejak puluhan, ratusan dan bahkan ribuan tahun silam.

Politik dinasti adalah satu keadaan dimana kekuasaan dipegang oleh orang-orang yang masih punya hubungan kekeluargaan, sebagai Gubernur, Bupati / Walikota bahkan di legislatif, Ketua DPRD masih satu darah, Bapak, Anak, Istri atau suami juga menantu.

Di Indonesia, menurut sejarawan Bonnie Triyana, Indonesia mewarisi satu sistem kultur yang feodal, artinya bahwa kekuasaan itu berdasarkan pada penguasaan wilayah tertentu, dan si penguasa masih punya hubungan kekerabatan.

"Sementara hubungan antara rakyat dengan penguasa atau bawahan dengan atasan lebih karena dibentuk oleh satu hubungan patrimonial." terang Bonnie Pada talkshow Nasional Is Me - Sejarah Dinasti Politik Indonesia, kerjasama Heartline network dengan Indonesiapersada.id, Senin (11/1/2021).

Pimred historia.id ini juga mengatakan, sebenarnya beberapa tahun lalu Dinasti Politik ini sudah di yudiscial review ke MK, namun ditolak.

"Beberapa tahun lalu sudah ada pengajuan judicial review ke MK tapi kemudian ditolak karena dengan latar belakang pemikiran di masa demokrasi siapapun boleh maju bertarung di dalam kontestasi politik selama ia punya integritas kapasitas dan selama di dalam memenangkan pertarungan itu tidak menempuh cara-cara yang melanggar hukum" jelas dia.

Namun demikian, Lanjut Donnie, perlu diingat, pola pikir dan nilai tradisional yang dianut golongan masyarakat tertentu, membuat dinasti politik ini akan langgeng.

"Pola pikir dan nilai tradisional, membuat dinasti kekuasaan ini masih dan tetap berlangsung, karena masyarakat dalam memilih pemimpin dipengaruhi oleh pola pikir dan nilai tradisional." tutup Bonnie.(db-network-aap).