Ikuti Imbauan Pemerintah Untuk Beribadah Dirumah, Masjid Agung Kalianda Alami Perubahan Drastis

SOSBUDPAR
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times
Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

(DBFMRadio.id) : Kalianda - Semenjak dikeluarkannya imbauan pemerintah untuk melakukan ibadah dirumah, Masjid Agung Kalianda alami perubahan yang drastis.

Pengurus Takmir Masjid Agung Kalianda, Lampung Selatan, Dedi Kurniawan menjelaskan perubahan tersebut seperti berkurangnya jamaah sholat, pendapatan kas masjid dan tidak diberlakukannya kegiatan dimasjid.

"Perubahannya sangat drastis, berkurangnya jamaah hingga 80% dari biasanya, pendapatan kas juga menurun, kami juga sudah tidak melakukan kegiatan apapun di masjid, bahkan tadarus Qur'an pun tidak ada, hanya sholat lima waktu dan terawih," jelas Dedi Kurniawan ketika ditemui DBFMRadio di Masjid Agung Kalianda, Kamis (30/4/2020).

Penurunan jamaah masjid itu, kata dia, sejak dilakukannya penggulungan karpet, sesuai dengan arahan pemerintah, masyarakat mulai menuruti pemerintah untuk tetap berada dirumah, termasuk menjalankan ibadah dirumah.

"Sebelumnya jamaah memang masih ada, seperti biasa, namun setelah kami lakukan imbauan pemerintah untuk menggulung karpet, mulai ada penurunan," jelasnya lebih lanjut.

Pelaksanaan terawih selama bulan ramadhan ini, lanjut Dedi Kurniawan, dilaksanakan dengan sangat sederhana, yakni hanya dengan sebelas rakaat, tanpa menggunakan ayat-ayat panjang Al-Qur'an yang menjadi andalan imam masjid tersebut.

Selain itu, protokol kesehatan pun diterapkan, mulai dari mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir yang disiapkan dibeberapa titik sekitar masjid, menggunakan masker, dan membawa sajadah masing-masing, hal ini dilakukan dengan maksud untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease (COVID) 19 ditengah jamaah.

"Untuk pelaksanaan terawih kami berikan kelonggaran bagi jamaah, tapi tetap kami lakukan sesuai dengan protokol kesehatan, yakni dengan menggunakan masker dan mencuci tangan, kami mohon maaf untuk bulan ramadhan ini kami laksanakan dengan sederhana, hanya sebelas rakaat, tanpa ayat-ayat panjang yang menjadi andalan imam masjid disini," terangnya.

Dengan menggunakan sajadah pribadi, diharapkan dapat membantu dalam penerapan physical distancing, sebab secara tidak langsung tiap sajadah pribadi akan membentuk jarak antar jamaah. (db/ptm-aap).