Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

(DBFMRadio.id) : Kalianda – Pagi ini, Sabtu (7/03/2020) DBFM Radio kembali menggelar program Anak Bangsa Cerdas (ABC) bersama dengan TK IT Al Mumtaza Kalianda di studio DBFM Radio, Jl. Mustafa Kemal, Kota Kalianda. Sebanyak 30 orang anak-anak dari TK IT Al Mumtaza menyemarakkan Program ABC kali ini.

Program ABC merupakan satu program dari DBFM Radio yang dibuat khusus sebagai sarana edukasi dan hiburan bagi anak-anak tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) juga tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Selain untuk mengenalkan dunia penyiaran dan lingkungan DBFM Radio, pada program ini anak-anak juga melaksanakan beberapa kegiatan.

Kegiatan disusun bersama antara kru DBFM Radio dan para guru pendamping. Beragam kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan kreativitas, minat, bakat serta mendorong rasa percaya diri anak untuk tampil di depan umum.

Pada kesempatan ini anak-anak TK IT Al Mumtaza ikut bersiaran dengan para kru DBFM Radio, lalu ada juga kegiatan mewarnai bersama serta menampilkan bakat dan kebisaan mereka seperti menyanyi, hapalan do’a, hapalan surat-surat pendek Al Qur’an dan lain sebagainya.

Sebagai lembaga penyiaran yang modern, DBFM Radio juga telah memiliki aplikasi radio online/streaming yang memungkinan program siarannya dapat dinikmati secara global. Pun demikian dengan para orang tua yang ikut mendampingi anak-anak TK IT Al Mumtaza di pagi ini, mereka dapat langsung menyaksikan acara ini lewat aplikasi android dbfmradio.id atau live streaming di akun facebook (Pemda lppl Lamsel) dan kanal youtube DBFM Radio (dbfmradio id).

Berikut tautan live streaming program ABC dengan TK IT Al Mumtaza Kalianda :
https://www.facebook.com/dbfmradio93fm/videos/117344876528671/
https://youtu.be/3ayJicim3WE

Untuk yang ingin terus mendengarkan program siaran DBFM Radio dimanapun berada dapat langsung mengunduh aplikasi streaming kami di Google Playstore dengan mengetik kata kunci dbfmradio.id.(db/lmhr)


(DBFMRadio.id) : Kalianda – Pagi ini, Sabtu (7/03/2020) DBFM Radio kembali menggelar program Anak Bangsa Cerdas (ABC) bersama dengan TK IT Al Mumtaza Kalianda di studio DBFM Radio, Jl. Mustafa Kemal, Kota Kalianda. Sebanyak 30 orang anak-anak dari TK IT Al Mumtaza menyemarakkan Program ABC kali ini.

Program ABC merupakan satu program dari DBFM Radio yang dibuat khusus sebagai sarana edukasi dan hiburan bagi anak-anak tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) juga tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Selain untuk mengenalkan dunia penyiaran dan lingkungan DBFM Radio, pada program ini anak-anak juga melaksanakan beberapa kegiatan.

Kegiatan disusun bersama antara kru DBFM Radio dan para guru pendamping. Beragam kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan kreativitas, minat, bakat serta mendorong rasa percaya diri anak untuk tampil di depan umum.

Pada kesempatan ini anak-anak TK IT Al Mumtaza ikut bersiaran dengan para kru DBFM Radio, lalu ada juga kegiatan mewarnai bersama serta menampilkan bakat dan kebisaan mereka seperti menyanyi, hapalan do’a, hapalan surat-surat pendek Al Qur’an dan lain sebagainya.

Sebagai lembaga penyiaran yang modern, DBFM Radio juga telah memiliki aplikasi radio online/streaming yang memungkinan program siarannya dapat dinikmati secara global. Pun demikian dengan para orang tua yang ikut mendampingi anak-anak TK IT Al Mumtaza di pagi ini, mereka dapat langsung menyaksikan acara ini lewat aplikasi android dbfmradio.id atau live streaming di akun facebook (Pemda lppl Lamsel) dan kanal youtube DBFM Radio (dbfmradio id).

Berikut tautan live streaming program ABC dengan TK IT Al Mumtaza Kalianda :
https://www.facebook.com/dbfmradio93fm/videos/117344876528671/
https://youtu.be/3ayJicim3WE

Untuk yang ingin terus mendengarkan program siaran DBFM Radio dimanapun berada dapat langsung mengunduh aplikasi streaming kami di Google Playstore dengan mengetik kata kunci dbfmradio.id.(db/lmhr)

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(17:12:23) DBFMinfo  Kalianda: Memperingati hari guru 25 November 2019, Menteri Pendidikkan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam pidatonya antaralain mengatakan, perubahan kecil terus bisa dilakukan dengan cara mengajak kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
Disamping Itu, Nadiem Makarim juga minta guru mengingatkan, tidak mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas. Namun, guru hendaknya menemukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri, dan menawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SMP Negri Way Panji Lampung Selatan Astina, pada dialog khusus memperingati Hari Guru, Senin (25/11/2019) sore, di Radio Dimensi Baru (DB) FM 93.0 Lampung Selatan mengatakan, kelima pesan Mendikbud itu, semuanya telah di lakukan oleh para guru. Diskusi misalnya, di SMP Negri Way Panji sering melakukannya, setiap sabtu setelah senam, siswa siswi bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah.
"Sebenarnya lima yang di lontarkan Pak Menteri itu sudah kami lakukan, kegiatan diskusi ada kok, bahkan memberikan kesempatan kepada Siswa untuk menjadi tutor kepada siswa lain. Begitu juga belajar diluar kelas. Mungkin karena Pak Menteri belum terjun kesekolah, jadi belum tahu." terang Astina, Senin (25/11/2019).
Senada dengan Astina, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya Asnawi Mangku Sastra, menilai yang dipesankan Mendukbud itu bukan hal yang baru di Sekolahnya, di SMP Negeri 2 Candipuro, bahkan membuat proyek menyertakan anak didik, namun terlepas dari itu, yang terpenting, menurut Seniman lukis lulusan IKIP Jogja ini, semua yang dilontarkan "Mas Mentri" itu harus ditindak lanjuti dengan regulasi yang efektif.
Diketahui sambutan Mendikbud Nadiem Makarim memperingati Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November, yang sempat viral di media sosial, dibacakan saat upacara peringatan Hari Guru Nasional 2019.(db).
(17:12:23) DBFMinfo  Kalianda: Memperingati hari guru 25 November 2019, Menteri Pendidikkan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam pidatonya antaralain mengatakan, perubahan kecil terus bisa dilakukan dengan cara mengajak kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
Disamping Itu, Nadiem Makarim juga minta guru mengingatkan, tidak mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas. Namun, guru hendaknya menemukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri, dan menawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SMP Negri Way Panji Lampung Selatan Astina, pada dialog khusus memperingati Hari Guru, Senin (25/11/2019) sore, di Radio Dimensi Baru (DB) FM 93.0 Lampung Selatan mengatakan, kelima pesan Mendikbud itu, semuanya telah di lakukan oleh para guru. Diskusi misalnya, di SMP Negri Way Panji sering melakukannya, setiap sabtu setelah senam, siswa siswi bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah.
"Sebenarnya lima yang di lontarkan Pak Menteri itu sudah kami lakukan, kegiatan diskusi ada kok, bahkan memberikan kesempatan kepada Siswa untuk menjadi tutor kepada siswa lain. Begitu juga belajar diluar kelas. Mungkin karena Pak Menteri belum terjun kesekolah, jadi belum tahu." terang Astina, Senin (25/11/2019).
Senada dengan Astina, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya Asnawi Mangku Sastra, menilai yang dipesankan Mendukbud itu bukan hal yang baru di Sekolahnya, di SMP Negeri 2 Candipuro, bahkan membuat proyek menyertakan anak didik, namun terlepas dari itu, yang terpenting, menurut Seniman lukis lulusan IKIP Jogja ini, semua yang dilontarkan "Mas Mentri" itu harus ditindak lanjuti dengan regulasi yang efektif.
Diketahui sambutan Mendikbud Nadiem Makarim memperingati Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November, yang sempat viral di media sosial, dibacakan saat upacara peringatan Hari Guru Nasional 2019.(db).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(12:55:44) DBFMinfo, Kalianda : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lampung selatan mendukung program Anak Bangsa Cerdas (ABC) Radio Dimensi Baru, dengan mendatangkan Perpustakaan Keliling ini salah satu upaya untuk meningkatkan minat baca anak di usia dini.
Pustakawan Dinas PK Lampung Selatan Rusman, disela sela siaran Program ABC di Radio DB FM, hari ini mengatakan, perpustakaan keliling ini sudah masuk ke sekolah sekolah dari Taman Kanak (TK) hingga Sekolah Lanjutan Atas (SLTA).
"Seluruh TK, SD, MI, MTS dan juga Madrasah se Kabupaten Lampung Selatan, kami juga sudah kerja sama dengan beberapa OPD, seperti Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Kominfo dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A)" terang Rusman, Sabtu (23/11/2019).
Ditanya seputar program ABC yang mengundang Perpustakaan Keliling ini, menurut Rusman, hal ini merupakan program jemput bola agar masyarakat terutama pelajar dapat mengakses Perpustakaan dengan mudah.
Rusman juga mengatakan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung Selatan akan menyewa tempat yang mudah diakses masyarakat, khususnya di Desa yang jauh dari Kota Kalianda.
"Kami akan menyewa tempat di desa mengingat kami harus menginap misalnya di Tanjung Bintang atau Merbau Mataram yang jauh dari Kalianda" terang Rustam.
Terpisah, Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan M.Sefri Masdian menjelaskan,  tahun 2020 Perpustakaan Keliling ini akan ada 500 kali kunjungan ke TK hingga SMP dan Desa di Lampung Selatan.
"Tahun 2020 akan ada 500 kunjungan pelayanan kesekolah TK, SD, SMP dan desa2 di Lampung Selatan" kata Sefri Masdian.
Program siaran ABC Radio DBFM LPPL Lampung Selatan, untuk kali ini menampilkan TK Dharma Wanita Depag Kalianda Lampung Selatan (db/ran).

 

(12:55:44) DBFMinfo, Kalianda : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lampung selatan mendukung program Anak Bangsa Cerdas (ABC) Radio Dimensi Baru, dengan mendatangkan Perpustakaan Keliling ini salah satu upaya untuk meningkatkan minat baca anak di usia dini.
Pustakawan Dinas PK Lampung Selatan Rusman, disela sela siaran Program ABC di Radio DB FM, hari ini mengatakan, perpustakaan keliling ini sudah masuk ke sekolah sekolah dari Taman Kanak (TK) hingga Sekolah Lanjutan Atas (SLTA).
"Seluruh TK, SD, MI, MTS dan juga Madrasah se Kabupaten Lampung Selatan, kami juga sudah kerja sama dengan beberapa OPD, seperti Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Kominfo dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A)" terang Rusman, Sabtu (23/11/2019).
Ditanya seputar program ABC yang mengundang Perpustakaan Keliling ini, menurut Rusman, hal ini merupakan program jemput bola agar masyarakat terutama pelajar dapat mengakses Perpustakaan dengan mudah.
Rusman juga mengatakan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung Selatan akan menyewa tempat yang mudah diakses masyarakat, khususnya di Desa yang jauh dari Kota Kalianda.
"Kami akan menyewa tempat di desa mengingat kami harus menginap misalnya di Tanjung Bintang atau Merbau Mataram yang jauh dari Kalianda" terang Rustam.
Terpisah, Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan M.Sefri Masdian menjelaskan,  tahun 2020 Perpustakaan Keliling ini akan ada 500 kali kunjungan ke TK hingga SMP dan Desa di Lampung Selatan.
"Tahun 2020 akan ada 500 kunjungan pelayanan kesekolah TK, SD, SMP dan desa2 di Lampung Selatan" kata Sefri Masdian.
Program siaran ABC Radio DBFM LPPL Lampung Selatan, untuk kali ini menampilkan TK Dharma Wanita Depag Kalianda Lampung Selatan (db/ran).

 

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(12:48:54) DBFMinfo, Kalianda : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yasba Kalianda Lampung Selatan, hari ini mewusida 67 lulusan Strata 1 terdiri 12 wisudawan dari  Fakultas Syariah, 55  dari Fakultas Tarbiyah, Periode ke-4 di Grand Elty Krakatoa Kalianda Resort Lampung Selatan.
Sebagai wisudawan terbaik, Evi Novita dari Program Studi (Prodi) Perbankan Syariah  dengan Indek Prestasi Komulatif (IPK) 3,71 berprediket Dengan Pujian, Abdulah Umar Siddiq dari Manajemen Pendikan Islam meraih IPK 3,62 dengan prediket Dengan Pujian dan Roslina meraih IPK 3,60 juga Dengan Pujian.
Ketua STAI Yasba Kalianda Drs. M. Yacub Yuhira, S.H., M.M.Pd setelah membuka rapat senat terbuka sebagai dimulainya prosesi wisuda dalan sambutannya nengatakan, dalam kondisi yang ketat persaingan, mahasiswanya mampu mencatat prestasi tidak hanya dalam bidang akademik, tapi juga ninakademik.
“Mahasiswa kita mencatat prestasi di tingkat provinsi hingga nasional dengan menjadi juara pertama dan kedua,” terangnya Senin (18/11/2019).
Sedangkan Plt. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto mengapresiasi para wisudawan sehingga bisa meraih prediket sarjana dan semoga dengan wisuda ini menjadi titik awal untuk memacu STAI Yasba terus meningkatkan kualitas lulusannya.
"Semoga dengan telah diwisuda nya para mahasiswa angkatan keempat Sekolah Tinggi Agama Islam, akan menjadi titik awal yang memacu lembaga ini untuk terus meningkatkan kualitas secara lebih baik dan masa yang akan datang" harap Nanang Ernanto.
Hadir pada Wisuda ini, Koordinator Wilayah VII Kopertais Sumatera Bagian Selatan, DR Erizal MA, anggota Forkompimda,  Ketua Perguruan Tinggi di Lampung Selatan termasuk Rektor Itera, Prof., Ir. Ofyar Z. Tamin, M.Sc (Eng).,(db/mel)

(12:48:54) DBFMinfo, Kalianda : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yasba Kalianda Lampung Selatan, hari ini mewusida 67 lulusan Strata 1 terdiri 12 wisudawan dari  Fakultas Syariah, 55  dari Fakultas Tarbiyah, Periode ke-4 di Grand Elty Krakatoa Kalianda Resort Lampung Selatan.
Sebagai wisudawan terbaik, Evi Novita dari Program Studi (Prodi) Perbankan Syariah  dengan Indek Prestasi Komulatif (IPK) 3,71 berprediket Dengan Pujian, Abdulah Umar Siddiq dari Manajemen Pendikan Islam meraih IPK 3,62 dengan prediket Dengan Pujian dan Roslina meraih IPK 3,60 juga Dengan Pujian.
Ketua STAI Yasba Kalianda Drs. M. Yacub Yuhira, S.H., M.M.Pd setelah membuka rapat senat terbuka sebagai dimulainya prosesi wisuda dalan sambutannya nengatakan, dalam kondisi yang ketat persaingan, mahasiswanya mampu mencatat prestasi tidak hanya dalam bidang akademik, tapi juga ninakademik.
“Mahasiswa kita mencatat prestasi di tingkat provinsi hingga nasional dengan menjadi juara pertama dan kedua,” terangnya Senin (18/11/2019).
Sedangkan Plt. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto mengapresiasi para wisudawan sehingga bisa meraih prediket sarjana dan semoga dengan wisuda ini menjadi titik awal untuk memacu STAI Yasba terus meningkatkan kualitas lulusannya.
"Semoga dengan telah diwisuda nya para mahasiswa angkatan keempat Sekolah Tinggi Agama Islam, akan menjadi titik awal yang memacu lembaga ini untuk terus meningkatkan kualitas secara lebih baik dan masa yang akan datang" harap Nanang Ernanto.
Hadir pada Wisuda ini, Koordinator Wilayah VII Kopertais Sumatera Bagian Selatan, DR Erizal MA, anggota Forkompimda,  Ketua Perguruan Tinggi di Lampung Selatan termasuk Rektor Itera, Prof., Ir. Ofyar Z. Tamin, M.Sc (Eng).,(db/mel)

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(16:31:24) DBFMinfo, Bandarlampung : Guna mematangkan persiapan pelaksanaan kegiatan Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca dan Pengukuhan Bunda Literasi Provinsi Lampung yang akan digelar pada hari Selasa, (8/10/2019) di ruang Abung Balai Keratun Kantor Gubernur Lampung.
Untuk itu Jajaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, hari ini mengadakan audiensi dengan Gubernur Lampung yang diwakili oleh Pj. Sekdaprov Fahrizal Darminto. Dalam audiensi dibahas berbagai persiapan guna suksesnya acara pengukuhan ibu Riana Sari Arinal sebagai Bunda Literasi Provinsi Lampung Tahun 2019.
Kadis Ferynia melaporkan kesiapan pelaksanaan Pengukuhan Bunda Literasi telah mencapai 90 persen.
"Prinsipnya kami beserta jajaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah mempesiapkan acara tersebut semaksimal mungkin. Undangan telah disebar begitu juga dengan para narasumber. Bahkan Kepala Perpustakaan Nasional RI Bapak Syarif Bando akan hadir sekaligus mengukuhkan Ibu Riana Sari Arinal sebagai Bunda Literasi Provinsi Lampung Tahun 2019" terang Ferynia, Jum'at (4/10/2019).
Lebih lanjut dikatakannya bahwa pengukuhan bunda literasi ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur Lampung.
"Surat Keputusannya sedang di proses di Biro Hukum, untuk ditandatangani bapak gubernur", tambah Ferynia.
Dalam arahannya Fahrizal berpesan, peningkatan budaya baca disemua lapisan agar lebih cepat, sebagai seorang perempuan sekaligus Ibu, Bunda Riana Sari Arinal lebih inovatif dan kreatif.
"Peningkatan budaya baca disemua lapisan masyarakat akan lebih cepat, karena dengan seorang ibu akan lebih dekat dengan masyarakat, lebih inovatif dan kreatif dalam menumbuh kembangkan minat baca. Dengan terbangunnya masyarakat Lampung yang cerdas, maka kesejahteraan Lampung meningkat menuju terwujudnya Lampung Berjaya". Jelas Fahrizal.
Dalam audiensi itu juga dibahas juga, terkait sedang dibangunnya gedung perpustakaan yang representatif dan modern milik Pemprov, menurut Fahrizal masyarakat Lampung akan memiliki tempat yang nyaman dan layak yang membuat masyarakat mudah mencari informasi yang dibutuhkan guna meningkatkan kualitas diri dan mencerdaskan masyarakat Lampung sesusi dengan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
"Dengan meningkatkan budaya literasi di Provinsi Lampung, maka akan tumbuh generasi yang kreatif dan inovatif, karena hasil dari literasi adalah kreatifitas". Pungkas Fahrizal. (db/dpa).
(16:31:24) DBFMinfo, Bandarlampung : Guna mematangkan persiapan pelaksanaan kegiatan Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca dan Pengukuhan Bunda Literasi Provinsi Lampung yang akan digelar pada hari Selasa, (8/10/2019) di ruang Abung Balai Keratun Kantor Gubernur Lampung.
Untuk itu Jajaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, hari ini mengadakan audiensi dengan Gubernur Lampung yang diwakili oleh Pj. Sekdaprov Fahrizal Darminto. Dalam audiensi dibahas berbagai persiapan guna suksesnya acara pengukuhan ibu Riana Sari Arinal sebagai Bunda Literasi Provinsi Lampung Tahun 2019.
Kadis Ferynia melaporkan kesiapan pelaksanaan Pengukuhan Bunda Literasi telah mencapai 90 persen.
"Prinsipnya kami beserta jajaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah mempesiapkan acara tersebut semaksimal mungkin. Undangan telah disebar begitu juga dengan para narasumber. Bahkan Kepala Perpustakaan Nasional RI Bapak Syarif Bando akan hadir sekaligus mengukuhkan Ibu Riana Sari Arinal sebagai Bunda Literasi Provinsi Lampung Tahun 2019" terang Ferynia, Jum'at (4/10/2019).
Lebih lanjut dikatakannya bahwa pengukuhan bunda literasi ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur Lampung.
"Surat Keputusannya sedang di proses di Biro Hukum, untuk ditandatangani bapak gubernur", tambah Ferynia.
Dalam arahannya Fahrizal berpesan, peningkatan budaya baca disemua lapisan agar lebih cepat, sebagai seorang perempuan sekaligus Ibu, Bunda Riana Sari Arinal lebih inovatif dan kreatif.
"Peningkatan budaya baca disemua lapisan masyarakat akan lebih cepat, karena dengan seorang ibu akan lebih dekat dengan masyarakat, lebih inovatif dan kreatif dalam menumbuh kembangkan minat baca. Dengan terbangunnya masyarakat Lampung yang cerdas, maka kesejahteraan Lampung meningkat menuju terwujudnya Lampung Berjaya". Jelas Fahrizal.
Dalam audiensi itu juga dibahas juga, terkait sedang dibangunnya gedung perpustakaan yang representatif dan modern milik Pemprov, menurut Fahrizal masyarakat Lampung akan memiliki tempat yang nyaman dan layak yang membuat masyarakat mudah mencari informasi yang dibutuhkan guna meningkatkan kualitas diri dan mencerdaskan masyarakat Lampung sesusi dengan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
"Dengan meningkatkan budaya literasi di Provinsi Lampung, maka akan tumbuh generasi yang kreatif dan inovatif, karena hasil dari literasi adalah kreatifitas". Pungkas Fahrizal. (db/dpa).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(20:59:31) DBFMinfo, Bandarlampung : Perpustakaan Nasional (Perpunas) siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meningkatkan minat baca masyarakat. Sinergitas tersebut selaras dengan program pemerintah pusat dalam meningkatkan sumber daya manusia.
Kepala Perpustakaan Nasional RI, M. Syarif Bando sangat mendukung upaya Pemprov Lampung dalam menumbuhkan minat baca masyarakat melalui APBN 2020. Syarif menjelaskan alokasi anggaran Perpunas dalam APBN 2020 memang sangat rendah, hanya Rp1,2 Triliun. Namun,  dengan anggaran tersebut Perpunas siap mengakomodir sarana dan prasarana yang dibutuhkan pemprov untuk menumbuhkan minat baca masyarakat Lampung.
"Pemprov Lampung bisa segera mengajukan rencana anggaran biaya (RAB) dalam bentuk proposal kepada perpunas untuk nantinya ditindaklanjuti," ujar Syarif seusai memberikan pengarahan dalam kegiatan bimtek tenaga pengelolaan perpustakaan di Hotel Horison, Bandarlampung, Kamis (3/10/2019).
Dirinya mendorong agar Pemprov Lampung bisa mengusulkan proposal untuk kegiatan peningkatan sarana dan prasarana minat baca masyarakat pada Februari-Maret 2020. "Sehingga nantinya bisa segera dilakukan evaluasi dan pada September 2020 pelaksanaan sudah bisa dilaksanakan," lanjutnya.
Diketahui, peningkatan sumber daya manusia merupakan salah satu program pemerintah pusat. Untuk itu pemerintah daerah diminta agar dapat mengimplementasikan program tersebut dimasing-masing daerah, salah satunya dengan cara meningkatkan minat baca masyarakat dan memperbaiki sistem tata kelola perpustakaan.
Pada kesempatan lain, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Ferynia yang diwakili Kabid Pengembangan Sumberdaya Perpustakaan Heriyansyah meminta kepada para pustakawan untuk dapat mengikuti bimtek dengan serius, sehingga seusai kegiatan tersebut bisa langsung diterapkan di masing-masing perpustakaan.
"Kita harapkan para pustakawan yang mengikuti bimtek selama dua hari ini, nantinya bisa semakin meningkatkan manejemen dan tata kelola perpustakaan di tempat mereka bekerja," ujar Heriyansyah.
Mantan Kabag Humas dan Komunikasi Publik Pemprov Lampung ini, juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala Perpusnas RI yang telah memberikan arahan kepada para pustakawan di Lampung. (db/Disperpusarsip)
(20:59:31) DBFMinfo, Bandarlampung : Perpustakaan Nasional (Perpunas) siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meningkatkan minat baca masyarakat. Sinergitas tersebut selaras dengan program pemerintah pusat dalam meningkatkan sumber daya manusia.
Kepala Perpustakaan Nasional RI, M. Syarif Bando sangat mendukung upaya Pemprov Lampung dalam menumbuhkan minat baca masyarakat melalui APBN 2020. Syarif menjelaskan alokasi anggaran Perpunas dalam APBN 2020 memang sangat rendah, hanya Rp1,2 Triliun. Namun,  dengan anggaran tersebut Perpunas siap mengakomodir sarana dan prasarana yang dibutuhkan pemprov untuk menumbuhkan minat baca masyarakat Lampung.
"Pemprov Lampung bisa segera mengajukan rencana anggaran biaya (RAB) dalam bentuk proposal kepada perpunas untuk nantinya ditindaklanjuti," ujar Syarif seusai memberikan pengarahan dalam kegiatan bimtek tenaga pengelolaan perpustakaan di Hotel Horison, Bandarlampung, Kamis (3/10/2019).
Dirinya mendorong agar Pemprov Lampung bisa mengusulkan proposal untuk kegiatan peningkatan sarana dan prasarana minat baca masyarakat pada Februari-Maret 2020. "Sehingga nantinya bisa segera dilakukan evaluasi dan pada September 2020 pelaksanaan sudah bisa dilaksanakan," lanjutnya.
Diketahui, peningkatan sumber daya manusia merupakan salah satu program pemerintah pusat. Untuk itu pemerintah daerah diminta agar dapat mengimplementasikan program tersebut dimasing-masing daerah, salah satunya dengan cara meningkatkan minat baca masyarakat dan memperbaiki sistem tata kelola perpustakaan.
Pada kesempatan lain, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Ferynia yang diwakili Kabid Pengembangan Sumberdaya Perpustakaan Heriyansyah meminta kepada para pustakawan untuk dapat mengikuti bimtek dengan serius, sehingga seusai kegiatan tersebut bisa langsung diterapkan di masing-masing perpustakaan.
"Kita harapkan para pustakawan yang mengikuti bimtek selama dua hari ini, nantinya bisa semakin meningkatkan manejemen dan tata kelola perpustakaan di tempat mereka bekerja," ujar Heriyansyah.
Mantan Kabag Humas dan Komunikasi Publik Pemprov Lampung ini, juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala Perpusnas RI yang telah memberikan arahan kepada para pustakawan di Lampung. (db/Disperpusarsip)

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(18:51:28) DBFMinfo, Bandarlampung : Peringatan Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2019, terasa istimewa bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, betapa tidak, Dinas yang dipimpin Feryana ini mendapat kunjungan dari pejabat Perpustakaan Nasional, Rabu (2/10/2019)
Kepala Bidang Pengembangan Sumber daya Perpustakaan Heriyansyah mengatakan, Kedatangan rombongan pejabat Perpusnas ke Provinsi Lampung, dipimpin langsung oleh Kapus Pengembangan Perpustakaan, Opong Sumiati.
"Kedatangannya Pejabat Perpusnas ke Provinsi Lampung, dalam rangka memberikan bimtek tenaga pengelolaan perpustakaan, yang akan dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada 3-4 oktober 2019, di Hotel Horison, Bandarlampung" terang Heriyansyah Rabu (2/10/2019).
Dalam kunjungannya ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Pejabat Perpusnas disambut oleh Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Ibu Ferynia didampingi Sekretaris Dinas Siti Fajariyah, Kabid Pengembangan Sumberdaya Perpustakaan Heriyansyah, Kabid Pembinaan Pengawasan Kearsipan Putri Kartarina dan Kabid Pengelolaan Kearsipan Cyntia Pandanwangi, serta pejabat fungsional Nelawati.
Pada kesempatan tersebut, Ferynia menyambut baik dan menyampaikan ucapan terimakasih atas kedatangan tim rombongan dari Perpusnas ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung. (Disperpusarsip/db)
(18:51:28) DBFMinfo, Bandarlampung : Peringatan Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2019, terasa istimewa bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, betapa tidak, Dinas yang dipimpin Feryana ini mendapat kunjungan dari pejabat Perpustakaan Nasional, Rabu (2/10/2019)
Kepala Bidang Pengembangan Sumber daya Perpustakaan Heriyansyah mengatakan, Kedatangan rombongan pejabat Perpusnas ke Provinsi Lampung, dipimpin langsung oleh Kapus Pengembangan Perpustakaan, Opong Sumiati.
"Kedatangannya Pejabat Perpusnas ke Provinsi Lampung, dalam rangka memberikan bimtek tenaga pengelolaan perpustakaan, yang akan dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada 3-4 oktober 2019, di Hotel Horison, Bandarlampung" terang Heriyansyah Rabu (2/10/2019).
Dalam kunjungannya ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Pejabat Perpusnas disambut oleh Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Ibu Ferynia didampingi Sekretaris Dinas Siti Fajariyah, Kabid Pengembangan Sumberdaya Perpustakaan Heriyansyah, Kabid Pembinaan Pengawasan Kearsipan Putri Kartarina dan Kabid Pengelolaan Kearsipan Cyntia Pandanwangi, serta pejabat fungsional Nelawati.
Pada kesempatan tersebut, Ferynia menyambut baik dan menyampaikan ucapan terimakasih atas kedatangan tim rombongan dari Perpusnas ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung. (Disperpusarsip/db)

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(12:34:33) DBFMinfo, Bandarlampung: Talkshow peringatan Hari Kunjung Perpustakaan dalam mewujudkan masyarakat Lampung "Gemar Membaca" kalangan pemerhati dan penggiat literasi menggugah generasi pelajar tingkat SD,SMP dan SLTA se- Provinsi Lampung menumbuhkan minat baca.
Seiring kemajuan teknologi IT, Gadget, medsos dan lainnya, Dosen FISIP Unila Ari Darmastuti mengajak generasi pelajar tingkat SD, SMP dan SLTA yang hadir untuk dapat memanfaatkan sarana tersebut sebagai ajang menggali ilmu yang positif.
"Manfaatkan Itu, gadget dengan baik untuk sarana belajar dan menggali potensi pengetahuan," kata Ari Darmastuti, Kamis (19/9/2019).
Sementara, Jurnalis Amirudin Sormin menambahkan bahwa, kebiasaan anak - anak dalam menggunakan gadget tidak perlu dibatasi, hanya diperlukan arahan dalam memanfaatkan dengan baik untuk menggali pengetahuan.
"Manfaatkan gadget, Medsos bahkan FB untuk belajar berkomunikasi dengan baik dan santun, perangi hoax," kata Amirudin Sormin.
Disisi lain, Pemerhati Perpustkaan dan Penggiat Literasi Koimah Indraguru menyampaikan kepada para pelajar SD, SMP hingga SLTA yang hadir di peringatan hari Kunjung Perpustakaan, jangan berhenti dan jangan bosan untuk membaca, karena dengan membaca segala pengetahuan akan menjadi bekal untuk masa depan kelak.
"Jangan bosan dan jangan berhenti untuk membaca, cintai membaca untuk mengarahkan kebiasaan positif menggali ilmu," kata Koimah.
Menurutnya, segala ilmu akan kita dapat dengan kita terus dan tak bosan bosannya membaca sejak dini, karena membaca adalah guru tambahan yang luas bagi kita.
"Salam literasi, terus bangkitkan semangat dengan mulai mencintai membaca" tandas Koimah. (db/Disperpusarsip)
(12:34:33) DBFMinfo, Bandarlampung: Talkshow peringatan Hari Kunjung Perpustakaan dalam mewujudkan masyarakat Lampung "Gemar Membaca" kalangan pemerhati dan penggiat literasi menggugah generasi pelajar tingkat SD,SMP dan SLTA se- Provinsi Lampung menumbuhkan minat baca.
Seiring kemajuan teknologi IT, Gadget, medsos dan lainnya, Dosen FISIP Unila Ari Darmastuti mengajak generasi pelajar tingkat SD, SMP dan SLTA yang hadir untuk dapat memanfaatkan sarana tersebut sebagai ajang menggali ilmu yang positif.
"Manfaatkan Itu, gadget dengan baik untuk sarana belajar dan menggali potensi pengetahuan," kata Ari Darmastuti, Kamis (19/9/2019).
Sementara, Jurnalis Amirudin Sormin menambahkan bahwa, kebiasaan anak - anak dalam menggunakan gadget tidak perlu dibatasi, hanya diperlukan arahan dalam memanfaatkan dengan baik untuk menggali pengetahuan.
"Manfaatkan gadget, Medsos bahkan FB untuk belajar berkomunikasi dengan baik dan santun, perangi hoax," kata Amirudin Sormin.
Disisi lain, Pemerhati Perpustkaan dan Penggiat Literasi Koimah Indraguru menyampaikan kepada para pelajar SD, SMP hingga SLTA yang hadir di peringatan hari Kunjung Perpustakaan, jangan berhenti dan jangan bosan untuk membaca, karena dengan membaca segala pengetahuan akan menjadi bekal untuk masa depan kelak.
"Jangan bosan dan jangan berhenti untuk membaca, cintai membaca untuk mengarahkan kebiasaan positif menggali ilmu," kata Koimah.
Menurutnya, segala ilmu akan kita dapat dengan kita terus dan tak bosan bosannya membaca sejak dini, karena membaca adalah guru tambahan yang luas bagi kita.
"Salam literasi, terus bangkitkan semangat dengan mulai mencintai membaca" tandas Koimah. (db/Disperpusarsip)

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(13:30:29) DBFMinfo, Kalianda : Dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, Dinas Lingkungan Hidup Lampung Selatan melalui Program jsekolah, mereka lebih konsen terhadap lingkungan ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Program Adiwiyata bertujuan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Lampung Selatan, berdasarkan norma – norma Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.
Kepala Unit Pelaksana Tehnis (UPTD) Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Selatan Lafran Habibi, ST., MT pada Dialog Publik Kabar Pemkab Radio DB FM Lampung selatan Selasa (17/9/2019) juga mengatakan, pengelolaan Lingkungan yang lain yakni Bank Sampah, bertujuan meningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, sumber danannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementrian Lingungn Hidup, dialokasikan kepada Pondok Pesantren Darul Hikmah Kalianda.
“Kegiatan ditahun 2019 ini,kami ada bantuan dana DAK (Dana Alokasi Khusus) dari kementrian Lingkungan Hidup, itu kami alokasikan salah satunya peningkatan peran serta masyarakat dalm pengelolaan persampahan, kami membangun Bank Sampah, yang kami alokasikan kepada Pondok Pesantren Darul Hikmah Kalianda” terang Lafran Habibi, Senin (17/9/2019).
Ditanya seputar kualitas lahan di Lampung Selatan, Lafran Habib juga menjelskan, kualitas lahan ini baru dimasukkan dalam program kegiatan ditahun 2019, meski pengajuannya sudah dua tahun lalu, program ini untuk mengetahui mengetahui seberapa bagus kualitas lahan di Lampung Selatan bebas dari pencemaran, Karena saat ditetapkan maslah lingkungan hidup merupakan urusan wajib pemerintah dan merupakan pelayanan dasar, yang dibebankan kepada Dinas Lingkungan Hidup.
“Sejak diberlakukannya Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tetang Pemerintah Daerah, maslah lingkungan hidup tidak lagi menjadi pelayanan dasar namun menjadi pelayanan wajib, sehingga maslah kerusakan lahan itu seolah olah tidak terjadwal, sehingga kami masukkan kedalam program kegiatan dan baru terealisasi tahun 2019 ini” aku Lafran Habibi.
Pada Bagian lain, Lafran Habibi menjelaskan, jika ingin mengetahui bgimana kualitas lahan seperti apa, belum dapat diketahi, karena saat ini masih dalam tahap identifikasi. Untuk sementara ini Dinas Lingkungan Hidup Lampung Selatan telah melakukan identifikasi di Kecamatan Tanjungsari.
“Jadi untuk kondisi seperti apa, setahu saya harus ada tahapan tahapan perhtungan, melalui proses pengumpulan data baik data lokasi, data iklim termasuk curah hujan segala macam kemudian kami ambil sample tanahnya, kami analisa untuk mengetahui kondisi seperti apa, kemudian kami evaluasi, sehingga dapat diketahui kondisi keruskan lahan di loksi pengujian” tutup Lafran Habibi. (db)
(13:30:29) DBFMinfo, Kalianda : Dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, Dinas Lingkungan Hidup Lampung Selatan melalui Program jsekolah, mereka lebih konsen terhadap lingkungan ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Program Adiwiyata bertujuan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Lampung Selatan, berdasarkan norma – norma Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.
Kepala Unit Pelaksana Tehnis (UPTD) Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Selatan Lafran Habibi, ST., MT pada Dialog Publik Kabar Pemkab Radio DB FM Lampung selatan Selasa (17/9/2019) juga mengatakan, pengelolaan Lingkungan yang lain yakni Bank Sampah, bertujuan meningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, sumber danannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementrian Lingungn Hidup, dialokasikan kepada Pondok Pesantren Darul Hikmah Kalianda.
“Kegiatan ditahun 2019 ini,kami ada bantuan dana DAK (Dana Alokasi Khusus) dari kementrian Lingkungan Hidup, itu kami alokasikan salah satunya peningkatan peran serta masyarakat dalm pengelolaan persampahan, kami membangun Bank Sampah, yang kami alokasikan kepada Pondok Pesantren Darul Hikmah Kalianda” terang Lafran Habibi, Senin (17/9/2019).
Ditanya seputar kualitas lahan di Lampung Selatan, Lafran Habib juga menjelskan, kualitas lahan ini baru dimasukkan dalam program kegiatan ditahun 2019, meski pengajuannya sudah dua tahun lalu, program ini untuk mengetahui mengetahui seberapa bagus kualitas lahan di Lampung Selatan bebas dari pencemaran, Karena saat ditetapkan maslah lingkungan hidup merupakan urusan wajib pemerintah dan merupakan pelayanan dasar, yang dibebankan kepada Dinas Lingkungan Hidup.
“Sejak diberlakukannya Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tetang Pemerintah Daerah, maslah lingkungan hidup tidak lagi menjadi pelayanan dasar namun menjadi pelayanan wajib, sehingga maslah kerusakan lahan itu seolah olah tidak terjadwal, sehingga kami masukkan kedalam program kegiatan dan baru terealisasi tahun 2019 ini” aku Lafran Habibi.
Pada Bagian lain, Lafran Habibi menjelaskan, jika ingin mengetahui bgimana kualitas lahan seperti apa, belum dapat diketahi, karena saat ini masih dalam tahap identifikasi. Untuk sementara ini Dinas Lingkungan Hidup Lampung Selatan telah melakukan identifikasi di Kecamatan Tanjungsari.
“Jadi untuk kondisi seperti apa, setahu saya harus ada tahapan tahapan perhtungan, melalui proses pengumpulan data baik data lokasi, data iklim termasuk curah hujan segala macam kemudian kami ambil sample tanahnya, kami analisa untuk mengetahui kondisi seperti apa, kemudian kami evaluasi, sehingga dapat diketahui kondisi keruskan lahan di loksi pengujian” tutup Lafran Habibi. (db)

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(13:00:26) DBFMinfo, Kalianda : Di tahun 1990an, Himpunanan Mahasiswa Islam (HMI) memiliki porsi yang lumayan mantap, bahkan mantan aktifis HMI, banyak yang berpolitik, salah satu contohnya adalah Ketua Pengurus Besar HMI 1995-1997, Viva Yoga Mauladi yang jadi Anggota DPR RI dari Fraksi Pan.
Sekretaris umum HMI Cabang persiapan Kalianda Aldien Prasetyo mengatakan, pada tahun 1990-an itu alumni alumni HMIitu banyak memegang struktur kepemimpinan strategis di pemetintahan, aktivis HMI diakui banyak yang betpolitik, karena di organisasi HMI memang diberi pemahaman politik manajemen kepemimpinan.
"Memang ya alumni HMI banyak memegang struktur birokrasi penting lah ya di pemerintahan, kenapa banyak mantan aktivis berpolitik karena dia di organisasi  dibekali pemahaman politik, leadership ya kan,  kepemimpinan atau manajemen di organisasi ini menjadi landasan keilmuan ketika kajian kajiannya diberikan kepada HMI" terang Aldien Prasetyo pada Dialog Khusus "HMI di Era Millenial" di Radio Dimensi Baru 93.0 MHz Kalianda, Senin(9/9/2019).
Berbekal pengalaman di HMI, lanjut Aldien Prasetyo, para alumni HMI yang berpolitik sudah faham aturan mainnya di dunia politik, dengan melihat dinamika politik kebangsaan di Indonesia.
"Ketika dia terjun dikondisi politik sebenarnya, dia sudah paham, aturannya seperti apa ya, dinamikanya seperti apa, melihat dinamika politik kebangsaan di Indonesia" kata Aldien lagi.
Pada bagian lain, Aldin juga mengakui, menjadi anggota HMI bisa jadi previllage atau hak istimewa dan berhak mendapatkan lebih dibandingkan mahasiswa biasa, yang tidak masuk "kotak" pergerakan atau himpunan mahasiswa.
"Kemudian, kenapa sih menjadi anggota HMI jadi menguntungkan, ini ketika dia sebelum bergabung di HMI, melihat kualitas kader HMI yang ada di Kampus itu sangat mumpuni dan harus mengikuti bassic Training atau latihan dasar, yang akan mencetak generasi masa depan kader HMI" tutup Aldien Prasetyo.(db).
(13:00:26) DBFMinfo, Kalianda : Di tahun 1990an, Himpunanan Mahasiswa Islam (HMI) memiliki porsi yang lumayan mantap, bahkan mantan aktifis HMI, banyak yang berpolitik, salah satu contohnya adalah Ketua Pengurus Besar HMI 1995-1997, Viva Yoga Mauladi yang jadi Anggota DPR RI dari Fraksi Pan.
Sekretaris umum HMI Cabang persiapan Kalianda Aldien Prasetyo mengatakan, pada tahun 1990-an itu alumni alumni HMIitu banyak memegang struktur kepemimpinan strategis di pemetintahan, aktivis HMI diakui banyak yang betpolitik, karena di organisasi HMI memang diberi pemahaman politik manajemen kepemimpinan.
"Memang ya alumni HMI banyak memegang struktur birokrasi penting lah ya di pemerintahan, kenapa banyak mantan aktivis berpolitik karena dia di organisasi  dibekali pemahaman politik, leadership ya kan,  kepemimpinan atau manajemen di organisasi ini menjadi landasan keilmuan ketika kajian kajiannya diberikan kepada HMI" terang Aldien Prasetyo pada Dialog Khusus "HMI di Era Millenial" di Radio Dimensi Baru 93.0 MHz Kalianda, Senin(9/9/2019).
Berbekal pengalaman di HMI, lanjut Aldien Prasetyo, para alumni HMI yang berpolitik sudah faham aturan mainnya di dunia politik, dengan melihat dinamika politik kebangsaan di Indonesia.
"Ketika dia terjun dikondisi politik sebenarnya, dia sudah paham, aturannya seperti apa ya, dinamikanya seperti apa, melihat dinamika politik kebangsaan di Indonesia" kata Aldien lagi.
Pada bagian lain, Aldin juga mengakui, menjadi anggota HMI bisa jadi previllage atau hak istimewa dan berhak mendapatkan lebih dibandingkan mahasiswa biasa, yang tidak masuk "kotak" pergerakan atau himpunan mahasiswa.
"Kemudian, kenapa sih menjadi anggota HMI jadi menguntungkan, ini ketika dia sebelum bergabung di HMI, melihat kualitas kader HMI yang ada di Kampus itu sangat mumpuni dan harus mengikuti bassic Training atau latihan dasar, yang akan mencetak generasi masa depan kader HMI" tutup Aldien Prasetyo.(db).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
(17:08:46) DBFMinfo, Bandarlampung: Ketua Harian Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Lampung Zainuri , SAg. M.Pd menyambut kekedatangan kontingen Kemah Budaya Nasional (KBN) 2019 sekaligus melepas kontingen Pelayaran Lingkar Nusantara (Pelantara) IX / Sail Nias.
Ketua Harian Kak Zainuri dalam sambutannya mengucapkan selamat atas prestasi yang telah dicapai oleh kontingen KBN 2019.
"Selamat atas prestasi yang telah diraih dan selamat datang kembali di Lampung, terima kasih atas perjuangannya mengharumkan nama Lampung". Ucap Kak Zainuri, Sabtu (31/8/2019), di Aula Pusdiklatda, Komplek Kwarda Lampung Jln. Pramuka No.4 Rajabasa Bandarlampung.
Selanjutnya kak Zai pun menyampaikan pesan kepada Kontingen Pelantara IX untuk menjaga nama baik Lampung serta menunjukan kemampuan yang terbaik.
"Kepada Kontingen Pelantara IX agar dapat menjaga nama baik Lampung dan tunjukkan kemampuan kalian yang terbaik, semoga memperoleh penghargaan" Harap Kak Zai.
Penerimaan kontingen KBN ditandai dengan pengembalian bendera kontingen oleh Pembina Pendamping kak Junaidi sekaligus penyerahan Piagam Kontingen Terbaik Ketiga kepada pembina upacara disaksikan oleh Waka Binamuda kak Catur Agus, Waka Binawasa kak Abdullah RM, dan Waka Abdimasgana kak Sumarju.
Pembina Pendamping KBN, kak Junaidi melaporkan bahwa KBN 2019 berlangsung dari 25 hingga 31 Agustus 2019 di Buper Minang Fantasi Kota Padang Panjang yang diikuti 544 peserta Pramuka Penggalang dan 68 Pembina Pendamping dari 34 Kontingen Daerah yang masing masing mengirimkan 8 putera, 8 puteri termasuk Lampung mengirimkan 16 peserta dan 2 Binadamping.
"KBN diikuti 544 peserta Pramuka Penggalang dan 68 Pembina Pendamping dari 34 Kontingen Daerah yang masing masing mengirimkan 8 putera, 8 puteri termasuk Lampung mengirimkan 16 peserta den 2 Binadamping. Alhadulillah Kontingen Lampung berhasil meraih Tergiat 3" kata Kak Junaidi dalam laporannya.
Sementara itu, pelepasan kontingen Pelantara ditandai penyerahan Bendera Kontingen dari pembina upacara kepada Kak Panca Arum Taruna sebagai Pembina Pendamping dan pengalungan tapis Lampung kepada peserta Pelantara IX/Sail Nias.
Kontingen Lampung yang mengikuti Pelantara IX/Sail Nias berjumlah 28 Pramuka anggota Saka Bahari, dan 1 Pembina Pendamping. Kegiatan akan berlangsung dari 1 hingga 22 September 2019.(db).
(17:08:46) DBFMinfo, Bandarlampung: Ketua Harian Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Lampung Zainuri , SAg. M.Pd menyambut kekedatangan kontingen Kemah Budaya Nasional (KBN) 2019 sekaligus melepas kontingen Pelayaran Lingkar Nusantara (Pelantara) IX / Sail Nias.
Ketua Harian Kak Zainuri dalam sambutannya mengucapkan selamat atas prestasi yang telah dicapai oleh kontingen KBN 2019.
"Selamat atas prestasi yang telah diraih dan selamat datang kembali di Lampung, terima kasih atas perjuangannya mengharumkan nama Lampung". Ucap Kak Zainuri, Sabtu (31/8/2019), di Aula Pusdiklatda, Komplek Kwarda Lampung Jln. Pramuka No.4 Rajabasa Bandarlampung.
Selanjutnya kak Zai pun menyampaikan pesan kepada Kontingen Pelantara IX untuk menjaga nama baik Lampung serta menunjukan kemampuan yang terbaik.
"Kepada Kontingen Pelantara IX agar dapat menjaga nama baik Lampung dan tunjukkan kemampuan kalian yang terbaik, semoga memperoleh penghargaan" Harap Kak Zai.
Penerimaan kontingen KBN ditandai dengan pengembalian bendera kontingen oleh Pembina Pendamping kak Junaidi sekaligus penyerahan Piagam Kontingen Terbaik Ketiga kepada pembina upacara disaksikan oleh Waka Binamuda kak Catur Agus, Waka Binawasa kak Abdullah RM, dan Waka Abdimasgana kak Sumarju.
Pembina Pendamping KBN, kak Junaidi melaporkan bahwa KBN 2019 berlangsung dari 25 hingga 31 Agustus 2019 di Buper Minang Fantasi Kota Padang Panjang yang diikuti 544 peserta Pramuka Penggalang dan 68 Pembina Pendamping dari 34 Kontingen Daerah yang masing masing mengirimkan 8 putera, 8 puteri termasuk Lampung mengirimkan 16 peserta dan 2 Binadamping.
"KBN diikuti 544 peserta Pramuka Penggalang dan 68 Pembina Pendamping dari 34 Kontingen Daerah yang masing masing mengirimkan 8 putera, 8 puteri termasuk Lampung mengirimkan 16 peserta den 2 Binadamping. Alhadulillah Kontingen Lampung berhasil meraih Tergiat 3" kata Kak Junaidi dalam laporannya.
Sementara itu, pelepasan kontingen Pelantara ditandai penyerahan Bendera Kontingen dari pembina upacara kepada Kak Panca Arum Taruna sebagai Pembina Pendamping dan pengalungan tapis Lampung kepada peserta Pelantara IX/Sail Nias.
Kontingen Lampung yang mengikuti Pelantara IX/Sail Nias berjumlah 28 Pramuka anggota Saka Bahari, dan 1 Pembina Pendamping. Kegiatan akan berlangsung dari 1 hingga 22 September 2019.(db).

Memasuki area TK Pertiwi Metro, Wagub Nunik beserta rombongan Tim Penilai LSS-UKS/M disambut dengan beberapa atraksi pertunjukan.(foto: hmsprv).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Metro) : Taman Kanak (TK) Pertiwi Metro menjadi wakil Lampung pada Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 2019 kategori TK/RA.

Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Chusnunia "Nunik" Chalim pada Lomba Sekolah Sehat-Usaha Kesehatan; Sekolah/Madrasah (LSS-UKS/M) Tingkat Nasional Tahun 2019, di TK Pertiwi Metro, Kecamatan Metro Pusat, hari ini mengatakan, Provinsi Lampung yang ditetapkan sebagai salah satu nominasi tingkat nasional pada ajang perlombaan tersebut, dijadikan sebagai motivasi untuk semua pihak melakukan pembinaan dengan memberikan yang terbaik untuk anak-anak di Provinsi Lampung.

"Hendaknya ini menjadi motivasi semua pihak untuk melaksanakan pembinaan kepada anak anak kita" harap Nunik, Jum'at (2/8/2019).

Nunik juga mengatakan, Ini menjadi kewajiban semua pihak untuk memberikan salah satu hak anak mendapatkan pendidikan termasuk juga hak kesehatan yang ada di sekolah.

"Menjadi kewajiban kita semua untuk memberikan salah satu hak yang dimiliki anak yaitu mendapatkan pendidikan termasuk juga hak kesehatan yang ada di sekolah," katanya.

Dalam samburtannya, Nunik juga mengatakan, penyelenggaraan UKS/M ini adalah salah satu upaya pembinaan untuk mewujudkan kebiasaan hidup sehat yang terencana, terpadu dan berkelanjutan dengan melibatkan unsur Pemerintah, sekolah dan masyarakat.

"Ini harus dilakukan secara berkolaborasi, tidak hanya pemerintah dan sekolah saja, terutama juga harus ada peran orang tua," ujarnya.

Mantan Bupati Lamtim ini juga menyoroti bahwa dimasing-masing sekolah harus memastikan tersedianya jajanan sehat untuk anak-anak.

"Ini menjadi pekerjaan rumah kita untuk memastikan sekolah untuk anak-anak kita sehat. Pastikan juga jajanan dan panganan yang sehat untuk anak kita, ini yang paling penting," katanya mengakiri. (hmsprv)

DBFMinfo (Metro) : Taman Kanak (TK) Pertiwi Metro menjadi wakil Lampung pada Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 2019 kategori TK/RA.

Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Chusnunia "Nunik" Chalim pada Lomba Sekolah Sehat-Usaha Kesehatan; Sekolah/Madrasah (LSS-UKS/M) Tingkat Nasional Tahun 2019, di TK Pertiwi Metro, Kecamatan Metro Pusat, hari ini mengatakan, Provinsi Lampung yang ditetapkan sebagai salah satu nominasi tingkat nasional pada ajang perlombaan tersebut, dijadikan sebagai motivasi untuk semua pihak melakukan pembinaan dengan memberikan yang terbaik untuk anak-anak di Provinsi Lampung.

"Hendaknya ini menjadi motivasi semua pihak untuk melaksanakan pembinaan kepada anak anak kita" harap Nunik, Jum'at (2/8/2019).

Nunik juga mengatakan, Ini menjadi kewajiban semua pihak untuk memberikan salah satu hak anak mendapatkan pendidikan termasuk juga hak kesehatan yang ada di sekolah.

"Menjadi kewajiban kita semua untuk memberikan salah satu hak yang dimiliki anak yaitu mendapatkan pendidikan termasuk juga hak kesehatan yang ada di sekolah," katanya.

Dalam samburtannya, Nunik juga mengatakan, penyelenggaraan UKS/M ini adalah salah satu upaya pembinaan untuk mewujudkan kebiasaan hidup sehat yang terencana, terpadu dan berkelanjutan dengan melibatkan unsur Pemerintah, sekolah dan masyarakat.

"Ini harus dilakukan secara berkolaborasi, tidak hanya pemerintah dan sekolah saja, terutama juga harus ada peran orang tua," ujarnya.

Mantan Bupati Lamtim ini juga menyoroti bahwa dimasing-masing sekolah harus memastikan tersedianya jajanan sehat untuk anak-anak.

"Ini menjadi pekerjaan rumah kita untuk memastikan sekolah untuk anak-anak kita sehat. Pastikan juga jajanan dan panganan yang sehat untuk anak kita, ini yang paling penting," katanya mengakiri. (hmsprv)

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Bandarlampung) : Pemimpin harus dituntut memiliki pola pikir digital atau digital mindset, agar mampu mengikuti arus perkembangan zaman milenial.

Menurut Kabag Humas & Komblik Biro Humas & Protokol Setprov Lampung Heriyansyah, Wagub Chusnunia "Nunik" Chalim saat menjadi pengisi Kuliah Umum Program Pascasarjana Magister Manajemen, di Gedung Saburai Convention Center, Universitas Saburai, har ini juga mengatakan, dalam memimpin kaum milenial yang lahir kisaran tahun 80-an sampai 2000-an perlu cara pandang yang berdeda dan menjadi tantangan bagi seorang pemimpin. Pemimpin sekarang harus pandai memahami karakter yang dipumpunnya.

"Untuk menjadi pemimpin para kaum milenial, tentu harus mendekati karakter yang dipimpinnnya. Pemimpin era sekarang harus bisa memahami karakter yang dipimpinnya hari ini. Semua pemimpin disemua level, semua tempat, dituntut harus dekat dengan dunia digital," ujar Wagub Nunik, Sabtu (27/7/2019).

Untuk melakukan akses penyampaian informasi serta kritik dan juga saran terhadap para pemimpin, kata Nunik, masyarakat sekarang ini dengan mudahnya melakukan penyampaian informasi melalui media sosial.

"Era hari ini harus dituntut digital mindset, bahkan rakyat bisa bersentuhan langsung dengan pemimpinnya melalui sosial media. Sosial media menjadi alat agar pemimpin bisa lebih dekat dengan rakyatnya," katanya lagi.

Pada baguan lain, mantan Bupati Lampung Timur ini juga mengatakan, Tantangan menjadi pemimpin dalam menghadapi masyarakat yang didominasi oleh para kaum milenal pada saat ini, para pemimpin harus berani dalam berinovasi. Pemimpin, lanjut dia, juga harus dituntut cerdas, terbuka dan membuka ruang seluas mungkin, berani menembus batas untuk menyatu dengan yang dipimpinnya.

"Pemimpin harus dituntut cerdas, cara berfikir yang berani menembus batas dan berfikir berbeda, tidak menunggu untuk keliru dan menunggu salah untuk melahirkan inovasi," ujarnya mengakhiri. (hmsprv).

DBFMinfo (Bandarlampung) : Pemimpin harus dituntut memiliki pola pikir digital atau digital mindset, agar mampu mengikuti arus perkembangan zaman milenial.

Menurut Kabag Humas & Komblik Biro Humas & Protokol Setprov Lampung Heriyansyah, Wagub Chusnunia "Nunik" Chalim saat menjadi pengisi Kuliah Umum Program Pascasarjana Magister Manajemen, di Gedung Saburai Convention Center, Universitas Saburai, har ini juga mengatakan, dalam memimpin kaum milenial yang lahir kisaran tahun 80-an sampai 2000-an perlu cara pandang yang berdeda dan menjadi tantangan bagi seorang pemimpin. Pemimpin sekarang harus pandai memahami karakter yang dipumpunnya.

"Untuk menjadi pemimpin para kaum milenial, tentu harus mendekati karakter yang dipimpinnnya. Pemimpin era sekarang harus bisa memahami karakter yang dipimpinnya hari ini. Semua pemimpin disemua level, semua tempat, dituntut harus dekat dengan dunia digital," ujar Wagub Nunik, Sabtu (27/7/2019).

Untuk melakukan akses penyampaian informasi serta kritik dan juga saran terhadap para pemimpin, kata Nunik, masyarakat sekarang ini dengan mudahnya melakukan penyampaian informasi melalui media sosial.

"Era hari ini harus dituntut digital mindset, bahkan rakyat bisa bersentuhan langsung dengan pemimpinnya melalui sosial media. Sosial media menjadi alat agar pemimpin bisa lebih dekat dengan rakyatnya," katanya lagi.

Pada baguan lain, mantan Bupati Lampung Timur ini juga mengatakan, Tantangan menjadi pemimpin dalam menghadapi masyarakat yang didominasi oleh para kaum milenal pada saat ini, para pemimpin harus berani dalam berinovasi. Pemimpin, lanjut dia, juga harus dituntut cerdas, terbuka dan membuka ruang seluas mungkin, berani menembus batas untuk menyatu dengan yang dipimpinnya.

"Pemimpin harus dituntut cerdas, cara berfikir yang berani menembus batas dan berfikir berbeda, tidak menunggu untuk keliru dan menunggu salah untuk melahirkan inovasi," ujarnya mengakhiri. (hmsprv).

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Bandarlampung) : Komite Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Lampung mengapresiasi langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah merevisi jumlah prosentase Sistem Pendaftaran Peserta Didik (PPDB) di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 51 Tahun 2018 tentang PPDB.

Koordinator Presidium Komite Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Provinsi Lampung Gindha Ansori Wayka menyebut, semula prosentase di dalam Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018, quota peserta didik yang diterima melalui PPDB yakni Zonasi sebanyak 90 % , Prestasi sebesar 5 % dan perpindahan tugas orang tua sebesar 5 %, hal ini tertuang di dalam Ketentuan Pasal 16 Ayat (2,3 dan 4) Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 .

"Alhamdullilah, setelah adanya protes dan kekisruhan secara nasional terkait PPDB, Kemendikbud atas saran Presiden Joko Widodo dan DPR RI untuk mengevaluasi Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 serta desakan dari berbagai elemen termasuk KPKAD Lampung, maka ada perubahan prosentase PPDB menjadi Zonasi sebanyak 80 % , Prestasi sebesar 15. % dan perpindahan tugas orang tua tetap sebesar 5 %" jelas Gindha Ansori Wayka, Sabtu (22/6/2019).

Namun demikian, Gindha menambahkan, meski telah prosentase telah direvisi persoalan belum selesai, karena dalam memenuhi persyaratan zonasi ini harus menggunakan Bukti Domisili yang digunakan sebagai parameter zonasi dari alamat calon peserta didik yang diterakan dalam Kartu Keluarga yang diterbitkan paling lambat 6 bulan sebelum PPDB dilaksanakan.

" Fakta yang kami temui di lapangan peraturan ini telah membuat sebagian masyarakat berpikir pendek dan memanipulasi data kependudukannya dengan membuat Kartu Keluarga palsu yang beralamatkan dekat dengan sekolah" tegasnya.

Terkait hal Ini, lanjut Gindha, KPKAD Lampung sebelumnya telah merilis pernyataan resmi terkait persoalan dugaan pemalsuan Kartu keluarga atau keterangan domisili dan KPKAD Lampung mempredikasi kedepan jika sistem PPDB ini tetap dipertahankan, bakalan ada "eksodus" alamat siswa.

"sehingga menjadi penting untuk melibatkan stakeholders yang memiliki kewenangan terkait dengan kependudukan dengan mencantumkan minimal ada persyaratan dari disukcapil setempat di dalam revisi Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 jadi bukan hanya soal prosentase saja" kata Gindha A.W.

Di Lampung, masih menurut Gindha, ada beberapa kasus yang mencuat berdasarkan hasil laporan masyarakat menyampaikan akibat persoalan zonasi ini diduga telah ada 1 Kartu Keluarga yang isinya 10 (sepuluh siswa ) dan 1 lagi dugaan pemalsuan Kartu Keluarga double dalam satu rumah. Berkaitan dengan hal tersebut, KPKAD Lampung memberikan saran kepada Pemerintah Provinsi Lampung agar mengusulkan kepada Kemendikbud untuk membentengi dugaan pemalsuan persyaratan domisili dengan melibatkan stakeholders setempat termasuk disdukcapil dan kepolisian didalamnya untuk meminimalisir persoalan baru akibat kebijakan zonasi yang dalam Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 ini.

Diketahui, perubahan Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 melalui Permendikbud Nomor 20 Tahun 2019 tersebut diberitahukan melalui Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Dijelaskan dalam surat edaraan, bahwa mengingat beberapa daerah yang belum bisa melaksanakan sistem zonasi secara optimal, maka ketentuan mengenai prosentase jalur PPDB dirubah atau direvisi.(aap)

DBFMinfo (Bandarlampung) : Komite Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Lampung mengapresiasi langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah merevisi jumlah prosentase Sistem Pendaftaran Peserta Didik (PPDB) di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 51 Tahun 2018 tentang PPDB.

Koordinator Presidium Komite Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Provinsi Lampung Gindha Ansori Wayka menyebut, semula prosentase di dalam Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018, quota peserta didik yang diterima melalui PPDB yakni Zonasi sebanyak 90 % , Prestasi sebesar 5 % dan perpindahan tugas orang tua sebesar 5 %, hal ini tertuang di dalam Ketentuan Pasal 16 Ayat (2,3 dan 4) Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 .

"Alhamdullilah, setelah adanya protes dan kekisruhan secara nasional terkait PPDB, Kemendikbud atas saran Presiden Joko Widodo dan DPR RI untuk mengevaluasi Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 serta desakan dari berbagai elemen termasuk KPKAD Lampung, maka ada perubahan prosentase PPDB menjadi Zonasi sebanyak 80 % , Prestasi sebesar 15. % dan perpindahan tugas orang tua tetap sebesar 5 %" jelas Gindha Ansori Wayka, Sabtu (22/6/2019).

Namun demikian, Gindha menambahkan, meski telah prosentase telah direvisi persoalan belum selesai, karena dalam memenuhi persyaratan zonasi ini harus menggunakan Bukti Domisili yang digunakan sebagai parameter zonasi dari alamat calon peserta didik yang diterakan dalam Kartu Keluarga yang diterbitkan paling lambat 6 bulan sebelum PPDB dilaksanakan.

" Fakta yang kami temui di lapangan peraturan ini telah membuat sebagian masyarakat berpikir pendek dan memanipulasi data kependudukannya dengan membuat Kartu Keluarga palsu yang beralamatkan dekat dengan sekolah" tegasnya.

Terkait hal Ini, lanjut Gindha, KPKAD Lampung sebelumnya telah merilis pernyataan resmi terkait persoalan dugaan pemalsuan Kartu keluarga atau keterangan domisili dan KPKAD Lampung mempredikasi kedepan jika sistem PPDB ini tetap dipertahankan, bakalan ada "eksodus" alamat siswa.

"sehingga menjadi penting untuk melibatkan stakeholders yang memiliki kewenangan terkait dengan kependudukan dengan mencantumkan minimal ada persyaratan dari disukcapil setempat di dalam revisi Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 jadi bukan hanya soal prosentase saja" kata Gindha A.W.

Di Lampung, masih menurut Gindha, ada beberapa kasus yang mencuat berdasarkan hasil laporan masyarakat menyampaikan akibat persoalan zonasi ini diduga telah ada 1 Kartu Keluarga yang isinya 10 (sepuluh siswa ) dan 1 lagi dugaan pemalsuan Kartu Keluarga double dalam satu rumah. Berkaitan dengan hal tersebut, KPKAD Lampung memberikan saran kepada Pemerintah Provinsi Lampung agar mengusulkan kepada Kemendikbud untuk membentengi dugaan pemalsuan persyaratan domisili dengan melibatkan stakeholders setempat termasuk disdukcapil dan kepolisian didalamnya untuk meminimalisir persoalan baru akibat kebijakan zonasi yang dalam Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 ini.

Diketahui, perubahan Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 melalui Permendikbud Nomor 20 Tahun 2019 tersebut diberitahukan melalui Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Dijelaskan dalam surat edaraan, bahwa mengingat beberapa daerah yang belum bisa melaksanakan sistem zonasi secara optimal, maka ketentuan mengenai prosentase jalur PPDB dirubah atau direvisi.(aap)

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

DBFMinfo (Bandarlampung) : Teras Hijau Foundation menyerap aspirasi atas Keberatan masyarakat terhadap Sistem Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) dengan Zonasi.

Menurut Koordinator Presidium Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Lampung Gindha Ansori Wayka, Pasal 16 Ayat (1) huruf ( a ) Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 tentang PPDB dijelakan bahwa salah satu sistem yang digunakan dalam PPDB adalah melalui PPDB yang qdilaksanakan melalui jalur diantaranya dengan sistem zonasi.

"Sistem yang digelontorkan oleh Kemendikbud tentunya telah melalui kajian, akan tetapi di dalam pelaksanaannya banyak dikeluhkan oleh orang tua siswa atau wali murid" terang Gindha Ansori Wayka, Kamis (20/6/2019).

Sistem ini, lanjut dia memprioritaskan jarak domisli dengan sekolah calon peserta didik, sehingga ada banyak anggapan masyarakat kalau mau menyekolahkan anak ke Sekolah Favorite dan kesukaannya, yang bersangkutan harus pindah terlebih dahulu domisilinya setahun sebelum mendaftarkan diri ke sekolah yang dituju, Pasal 18 Ayat (3).

"Jadi jika anak kita akan masuk di sekolah Favorite, kita harus pindah domisili setahun sebelum pendaftaran di zona sekolah yang kita inginni" kata Gindha lagi.

Masih menurut Gindha, Upaya zonasi ini dengan sendirinya telah menciptakan dugaan rekayasa baru dalam hal sistem kependudukan.

"bahkan akan membuat sistem kependudukan yang telah ada menjadi acak-acakan hanya karena strategi untuk mendekati calon sekolah yang kelak akan dituju (mobilisasi) anak usia sekolah" ujarnya.

Berdasarkan sistem zonasi ini, daya tampungnya dalam PPDB mencapai 90 % dan jumlah ini luar biasa tingginya dan kendala pemenuhan kuotanya akan sangat banyak serta mengalami kesimpangsiuran termasuk memalsukan data domisili untuk mengejar sekolah yang jadi tujuan.

Bahkan, kata Gindha lagi, sejak diterbitkan terkait PPDB oleh Kemendikbud, proses pendaftaran ini menjadi sangat carut marut dan membuat publik gerah serta bergerak ke jalanan untuk menolak sistem ini atau hanya untuk membentang spanduk tuntutan agar Mendikbudnya mundur atau dipecat.

Dengan kondisi ini, artinya regulasi yang dibuat oleh Kemendikbud adalah tidak memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi masyarakat, karena sebetulnya aturan itu dibuat untuk diterapkan guna mencapai ketertiban dan ketentraman masyarakat serta kemanfaatan.

Akan tetapi ini tidak terjadi dalam "ruh" pengundangan Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 oleh Menteri Pendidikan.

"Komite Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Lampung bersama Teras Hijau Foundation dibawah pimpinan Iman Untung Selamat menyerap aspirasi masyarakat atas Keberatan dengan adanya Sistem Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) dengan Zonasi sebagai alat ukur dan alat takar apakah kegaduhan PPDB secara nasional ini berdasarkan Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 tersebut layak untuk dibatalkan" tutup Gindha Ansori Wayka.( aap).

DBFMinfo (Bandarlampung) : Teras Hijau Foundation menyerap aspirasi atas Keberatan masyarakat terhadap Sistem Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) dengan Zonasi.

Menurut Koordinator Presidium Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Lampung Gindha Ansori Wayka, Pasal 16 Ayat (1) huruf ( a ) Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 tentang PPDB dijelakan bahwa salah satu sistem yang digunakan dalam PPDB adalah melalui PPDB yang qdilaksanakan melalui jalur diantaranya dengan sistem zonasi.

"Sistem yang digelontorkan oleh Kemendikbud tentunya telah melalui kajian, akan tetapi di dalam pelaksanaannya banyak dikeluhkan oleh orang tua siswa atau wali murid" terang Gindha Ansori Wayka, Kamis (20/6/2019).

Sistem ini, lanjut dia memprioritaskan jarak domisli dengan sekolah calon peserta didik, sehingga ada banyak anggapan masyarakat kalau mau menyekolahkan anak ke Sekolah Favorite dan kesukaannya, yang bersangkutan harus pindah terlebih dahulu domisilinya setahun sebelum mendaftarkan diri ke sekolah yang dituju, Pasal 18 Ayat (3).

"Jadi jika anak kita akan masuk di sekolah Favorite, kita harus pindah domisili setahun sebelum pendaftaran di zona sekolah yang kita inginni" kata Gindha lagi.

Masih menurut Gindha, Upaya zonasi ini dengan sendirinya telah menciptakan dugaan rekayasa baru dalam hal sistem kependudukan.

"bahkan akan membuat sistem kependudukan yang telah ada menjadi acak-acakan hanya karena strategi untuk mendekati calon sekolah yang kelak akan dituju (mobilisasi) anak usia sekolah" ujarnya.

Berdasarkan sistem zonasi ini, daya tampungnya dalam PPDB mencapai 90 % dan jumlah ini luar biasa tingginya dan kendala pemenuhan kuotanya akan sangat banyak serta mengalami kesimpangsiuran termasuk memalsukan data domisili untuk mengejar sekolah yang jadi tujuan.

Bahkan, kata Gindha lagi, sejak diterbitkan terkait PPDB oleh Kemendikbud, proses pendaftaran ini menjadi sangat carut marut dan membuat publik gerah serta bergerak ke jalanan untuk menolak sistem ini atau hanya untuk membentang spanduk tuntutan agar Mendikbudnya mundur atau dipecat.

Dengan kondisi ini, artinya regulasi yang dibuat oleh Kemendikbud adalah tidak memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi masyarakat, karena sebetulnya aturan itu dibuat untuk diterapkan guna mencapai ketertiban dan ketentraman masyarakat serta kemanfaatan.

Akan tetapi ini tidak terjadi dalam "ruh" pengundangan Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 oleh Menteri Pendidikan.

"Komite Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Lampung bersama Teras Hijau Foundation dibawah pimpinan Iman Untung Selamat menyerap aspirasi masyarakat atas Keberatan dengan adanya Sistem Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) dengan Zonasi sebagai alat ukur dan alat takar apakah kegaduhan PPDB secara nasional ini berdasarkan Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 tersebut layak untuk dibatalkan" tutup Gindha Ansori Wayka.( aap).

Basement pertinent arkansas

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive

Package eternal darkness cap attracted circular competent secure. Journal papa long-range virgin tour overcome golf bedroom supreme podger. Allowances reflects losses portland

Package eternal darkness cap attracted circular competent secure. Journal papa long-range virgin tour overcome golf bedroom supreme podger. Allowances reflects losses portland