Sebagai Lumbung Ternak, Lampung Selatan Suplay 20.000 - 23.000 Sapi Ke Jabodetabek Pertahun

Ekonomi dan Bisnis
Tools
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times
Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 
(14:19:52) DBFMinfo (Kalianda) : Secara nasional, konsumsi daging masyarakat Indonesia per kapita per tahun baru mencapai rata-rata masih dibawah 2 kg untuk daging sapi, 7 kg daging ayam, dan 0,4 kg daging kambing. Jumlah tersebut jika dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN lainnya, Indonesia jauh tertinggal.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan ( PKH) Lampung Selatan Arsyad mengatakan, Indonesia masih dibawah Malaysia yang tingkat konsumsinya mencapai 4,8 kg daging sapi, dan 46 kg daging ayam. Padahal di Provinsi Lampung ada 11 feedlotter (perusahaan penggemukan sapi), 3 diantaranya di Lampung Selatan, bahkan di Tanjungsari ada pengembangan sapi peranakan ongole (PO) menjadi pusat pengembangan ternak terbaik di Indonesia.
"Kita (Lampung Selatan) sendiri ada 3 feedlotter, juga peternakan ayam, belum lagi usaha yg levelnya usaha rakyat, bahkan punya pengembangan sapi peranakan ongole (PO) di Tanjungsari yang menjadi pusat pengembangan ternak terbaik di Indonesia" terang drh. Arsyad pada Program Dialog Interaktif Kabar Pemkab di Radio DBFM Kalianda, Selasa (13/8/2019).
Arsyad juga menjelaskan, untuk pelaku usaha peternakan di Lampung selatan berdasarkan regristasi Dinas PKH, tercatat ada sekitar 200 peternak dan pasar utamanya Jabodetabek, karena konsumsi un di Lampung Selatan tidak begitu tinggi, maksimal 3 ekor sapi.
"pelaku usaha peternakan di Lampung selatan itu, kami kemarin sudah regristrasi, itu hampir 200 an pelaku usaha peternakan dan kita rutin ya memang pasar utamanya Jabodetabek, karena konsumsi kita juga tidak begitu tinggi, maksimal 3 ekor sapi, untuk keperluan Kalianda dan sekitarnya" kata Arsyad.
Namun demikan, lanjut Arsyad, setiap tahun Lampung Selatan mengirim 20. 000 s/d 30.000 ekor sapi, oleh karenanya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Selatan kedepan tidak akan mendistribusikan dalam bentuk sapi namun sudah dalam bentuk daging, namun persoalannya, konsumen terbesar daging, terutama pedagang bakso, harus daging segar, yang baru beberapa jam dipotong.
"Kita punya harapan kedepan harusnya yang dikirim dalam bentukolahan, ya, dalam bentuk daging, tetapi memang persoalannya, temen temen tukang bakso itu, mereka minta harus daging segar. Karena memang konsumen terbesar daging sapi adalah pengusaha bakso, baru Hotel dan terakhir masyarakat yang memang konsumsi dagingnya masih rendah" tukas Arsyad (db).